ROKOK

SORGA ATAU SIKSA PEROKOK

Oleh : Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,

tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,

di pabrik pekerja merokok,

di kantor pegawai merokok,

di kabinet menteri merokok,

di reses parlemen anggota DPR merokok,

di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,

hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,

di perkebunan pemetik buah kopi merokok,

di perahu nelayan penjaring ikan merokok,

di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,

di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi perokok,

tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,

di ruang kepala sekolah ada guru merokok,

di kampus mahasiswa merokok,

di ruang kuliah dosen merokok,

di rapat POMG orang tua murid merokok,

di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,

di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,

di loket penjualan karcis orang merokok,

di kereta api penuh sesak orang festival merokok,

di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,

di andong Yogya kusirnya merokok,

sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok,

tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,

di warung Tegal pengunjung merokok,

di restoran di toko buku orang merokok,

di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan asap rokok,

bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika ada orang menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya.

Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus, kita ketularan penyakitnya.

Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,

dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,

Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,

di apotik yang antri obat merokok,

di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,

di ruang tunggu dokter pasien merokok, dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,

di pinggir lapangan voli orang merokok, menyandang raket badminton orang merokok, pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok, panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil 'ek-'ek orang goblok merokok,

di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok,

di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi orang perokok,

tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli hisap. Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.

Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, ke mana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.

Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.

Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.

Kyai, ini ruangan ber-AC penuh. Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i. Kalau tak tahan, Di luar itu sajalah merokok. Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz. 25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.

15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.

4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith. Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama. Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.

Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka.

Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir. Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.

Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas, lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita, jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba, Panjang rokok sekitar 9 cm.

PROSESI IBADAH HAJI

Dari Mimbar Islam منبر الإسلام



BACA AL QUR'AN SURAH AL BAQARAH AYAT 197

Musim Haji ialah beberapa bulan yang dimaklumi. Siapa yang telah menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (mencampuri ister, tidak boleh membuat maksiat, dan tidak boleh bertengkar, dalam masa mengerjakan ibadat Haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan adalah diketahui oleh Allah; dan hendaklah kamu membawa bekal dengan dan sesungguhnya sebaik-baik bekal itu ialah taqwa memelihara diri dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang berakal. (QS Al Baqarah 197)



H

aji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.

Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.

Definisi

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.

Latar belakang ibadah haji

Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syari’at yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ibadah thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.

Jenis ibadah haji

Ibadah haji, rukun Islam yang terakhir.

Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut, artinya:

Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada’. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengerjakan secara bersamaan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar. (HR Muttafak Alih)

Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.

· Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.

· Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.

· Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau mengerjakan haji dan umrah secara bersamaan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

Kegiatan ibadah haji

Padang Arafah pada musim haji

Rute yang dilalui oleh jamaah dalam ibadah haji

Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:

· Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.

· 8 Dzulhijjah, jamaah haji harus bermalam di Mina. Sebelumnyanya pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah menuju Mina. Malam harinya, semua jamaah haji harus bermalam di Mina.

· 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.

· 10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).

· 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

· 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

· Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).

Lokasi utama dalam ibadah haji

Makkah Al Mukaromah

Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan thawaf haji.

Arafah

Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat wukuf dilaksanakan. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.

Mina

Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.

Muzdalifah

Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.

Madinah

Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km (450 km melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi.

Tempat Bersejarah

Jabal Nur dan Gua Hira

Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-5.

Jabal Tsur

Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung inilah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah.

Jabal Rahmah

Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya terpisah saat turun dari surga. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya wahyu yang terakhir pada Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.


Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmatKu dan telah Aku ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS Al Maaidah 3)

Jabal Uhud

Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.

Makam Baqi'

Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi', letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam Utsman bin Affan ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan.

Masjid Qiblatain

Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan shalat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat shalat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.


Sungguh Kami melihat mukamu menengadah kelangit, maka sungguh Kami akan memalingkankan kamu ke kiblat yang kami sukai, palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram..! (QS Al Baqarah 144)

Rekaman tragedi ibadah haji

· Desember 1975: 200 jamaah tewas di dekat kota Makkah setelah sebuah pipa gas meledak dan membakar sepuluh tenda.

· 4 Desember 1979: 153 jamaah tewas dan 560 lainnya terluka setelah petugas keamanan Arab Saudi yang dibantu tentara Perancis mencoba membebaskan Masjidil Haram yang disandera sekelompok militan selama dua minggu.

· 31 Juli 1987: 402 jamaah tewas, 275 diantaranya dari Iran, setelah ribuan jamaah Iran yang melakukan demonstrasi mendapat perlawanan fisik dari keamanan Arab Saudi. Akibat dari insiden itu Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, yang akhirnya tidak mengirimkan jamaahnya ke Makkah hingga tahun 1991.

· 10 Juli 1989: satu jamaah tewas dan 16 terluka akibat penembakan didalam Masjidil Haram. Akibatnya 16 orang Kuwait yang melakukan penyerangan dihukum tembak mati.

· 15 Juli 1989: lima jamaah asal Pakistan tewas dan 34 lainnya terluka akibat insiden penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di perumahan mereka di Makkah.

· 2 Juli 1990: 1.426 jamaah tewas kebanyakan dari Asia akibat terperangkap didalam terowongan Mina.

· 24 Mei 1994: 270 jamaah tewas akibat saling dorong dan injak di Mina.

· 7 Mei 1995: tiga jamaah tewas akibat kebakaran di Mina.

· 15 April 1997: 343 jamaah tewas dan 1.500 lainnya terluka karena kehabisan nafas karena terjebak didalam kebakaran tenda di Mina.

· 9 April 1998: 118 jamaah tewas karena berdesak–desakkan saat pelaksanaan lontar jumroh.

· 5 Maret 2001: 35 jamaah tewas serta puluhan lainnya luka – luka karena berdesak – desakan di Jammarat.

· 11 Februari 2003: 14 jamaah tewas di Jumrotul Mina – enam diantaranya wanita.

· 1 Februari 2004: Sebanyak 251 jamaah tewas selama pelaksanaan lontar jumrah.

· 23 Januari 2005: 29 jamaah tewas akibat banjir terburuk dalam 20 tahun terakhir di Madinah.

· 5 Januari 2006: Sebanyak 76 tewas akibat runtuhnya sebuah penginapan al-Rayahin di jalan Gaza, sekitar 200 meter sebelah barat Masjidil Haram.

· 12 Jan 2006: Sedikitnya 345 jamaah tewas di Jammarat selama pelaksanaan lontar jumrah. Insiden ini terjadi pada pukul 15.30 waktu setempat usai shalat dzuhur, setelah jutaan jamaah saling berdesak–desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jammarat. (Abu Hamdi Al Maghribi/sumber Wikimedia)



Al -Harbi Foundation Ó 2008

JANGAN DIBACA SAAT KHATIB SEDANG KHUTBAH

SIMPAN BAIK-BAIK KARENA ADA AYAT-AYAT AL QUR'AN DIDALAMNYA

Bulletin Dakwah: Mimbar Islam

Penerbit : Lembaga Dakwah Yayasan Wakaf Pondok Pesantren AL-HARBI

Akta Notaris No. 95 Aflinda SH

Bank: BNI Syariah BukittinggiI

Rekno: 0114402339

Alamat : Jl. Raya Batusangkar–Ombilin Km 4, Sawah Jauh, Pabalutan, Rambatan, Batusangkar 27271

Telp. (0752) 7575 092

www.alharbi.or.id

http://pontren-alharbi.blogspot.com

http://mimbar-islam.blogspot.com

Email : pabalutan@telkom.net

Berinfaq Untuk MIMBAR ISLAM berarti ikut mendukung Pendidikan  Pondok Pesantren Modern AL-HARBI - Pabalutan - Batusangkar



Selasa, 02 Juni 2009

Lari Dari Kuwait

DARI CELAH-CELAH KRISIS TELUK :

LARI DARI KUWAIT SETELAH 37 TAHUN

* Menyaksikan dengan mata kepala sendiri kekejaman tentara Irak
* Semua harta miliknya dirampas dan mobilnya diangkut ke Baghdad

Oleh : Zulharbi Salim, Wartawan Haluan di Timur Tengah

Dengan semakin meningkatnya situasi krisis Teluk, dan dalam beberapa hari lagi limit waktu yang ditetapkan Dewan Keamanan PBB akan berakhir, kita masih bertanya-tanya apakah perang di Teluk Persia akan meledak ataukah masih dapat diselesaikan dengan jalan damai. Hal demikian tergantung kepada pihak-pihak terkait dalam sengketa krisis Teluk.

Betapapun keadaannya, selama 6 bulan yang lalu yaitu sejak tanggal 2 Agustus 1991 rakyat Kuwait telah dibuat menderita dan kucar-kacir oleh pasukan Irak. Semua harta benda, kekayaan, dan apa saja yang namanya barang berharga diangkut Irak sebagai apa yang mereka sebut dengan "pampasan perang".

Kuwait sebuah negara kecil yang terletak di Teluk Persia (Arab) luasnya hanya 16.050 km persegi, berpenduduk 1.975.465 juta jiwa (sensus 1988) dan amat kaya dengan minyak. In-come per-capita US $ 14.000 atau sekitar Rp 26.516.000. Suatu hal yang sudah lama diincar Irak dan mengklaim sebagai bagian dari wilayah Irak.

Kuwait merupakan negara merdeka yang dipimpin oleh Emir (Raja) yang monarkhi yaitu Sheikh Jabir Ahmad Al-Sabah dan Perdana Menterinya, Saad Abdullah Al-Sabah. Kini pemerintahan Kuwait melarikan diri dan untuk sementara waktu berkedudukan di Taif, Arab Saudi.

Hampir 25% penduduk Kuwait berhasil melarikan diri ke luar negeri sejak negera kaya itu diduduki Irak termasuk keluarga Emir Kuwait yang selamat dari sergapan pasukan Irak, kecuali Pangeran Ahmad Al-Sabah, Putra Emir Kuwait yang menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga, meninggal sebagai pahlawan ketika mempertahankan Istananya dari serbuan Irak.

Dari balik peristiwa itu wartawan HALUAN di Timur Tengah yang mengadakan pemantauan dan berkunjung keperbatasan Arab Saudi-Kuwait, bertemu-wicara dengan warga Kuwait yang menyeberang ke wilayah Arab Saudi, berikut ini liputannya :

1. GERAKAN PEMBEBASAN KUWAIT

Meskipun Presiden Amerika Serikat George Bush menolak memberikan keterangan mengenai rincian bantuan Amerika kepada "Gerakan Pembebasan Kuwait", sumber Gedung Putih memberikan petunjuk bahwa bantuan Amerika kepada Kuwait berupa fotografi spionase satelit AS di atas wilayah Kuwait.

Satelit mata-mata ini dapat memonitor detail jalan-jalan raya di Kuwait, tempat amunisi Irak, posisi lapisan baja, kekuatan personil tentara Irak dan kegiatannya sehari-hari. Bahkan dapat memonitor pembicaraan dan kontak-kontak yang dilakukan pasukan Irak dengan Markas Besarnya di Baghdad.

Sejak pendudukan Irak terhadap Kuwait tanggal 2 Agustus 1990, hubungan antara Kuwait dan dunia luar terputus dan diputus oleh Irak, kecuali hubungan ke Baghdad, namun atas bantuan satelit mata-mata tadi hubungan antara Kuwait dan dunia luar sangat lancar. Kontak-kontak ini sama sekali tidak akan dapat disabotase oleh Irak di Kuwait apalagi untuk mengganggu hubungan komunakasi Radio.

Selain itu, AS juga memberikan bantuan senjata beken kepada pejuang-pejuang Kuwait berupa rudal "Stenger" yang dapat dibawa dengan mudah oleh siapa saja. Senjata ini diberikan pertamakali kepada pejuang-pejuang Afghanistan yang sudah terbukti kecanggihannya. Rudal ini dapat merontokan pesawat tempur dalam cuaca bagaimanapun. Di Afghanistan para mujahidin dapat menembak jatuh puluhan pesawat tempur Soviet yang mengakibatkan Soviet terpaksa menarik pasukannya dari Afghanistan.

Presiden Bush ketika ditanyakan wartawan mengenai perincian bantuan tersebut menyatakan "saya tidak dapat menjawab rincian keterangan. Yang dapat saya kemukakan sekarang ini adalah bantuan bagaimana dapat membebaskan Kuwait dari penguasa Irak dan memulihkan pemerintahan Kuwait yang sah. Adapun yang menyangkut bantuan militer saya minta maaf tidak dapat menjelaskannya.

2. PENGUSAHA ASAL OMAN LARI DARI KUWAIT

Setelah 37 tahun lamanya bermukim di Kuwait, seorang Arab keturunan Kesultanan Oman berhijrah mengadu nasibnya tahun 1953 ke Kuwait. Disana dia dengan susah payah memulai karirnya sebagai pedagang kelontong di sebuah sudut kota Kuwait yang mulai bangkit dan membangun negaranya setelah minyak ditemukan dilepas pantai Kuwait.

37 tahun kemudian dia terpaksa mengungsi dari Kuwait setelah menjadi milyader dengan meninggalkan semua harta kekayaannya berupa 1800 mobil yang bergerak dalam pelayanan keperluan pemerintah, sejumlah rumah dan toko swalayan. Mobil-mobilnya diambil penguasa Irak didepan matanya sendiri tanpa daya dan dibawa ke Baghdad tanpa dia sanggup membelanya, demikian pula semua isi toko swalayannya dikuras habis.

Demikian kisah yang dikemukakan Mas'ud Mahad Amiri, seorang warga Kuwait keturunan Oman yang tiba di Muskat, ibukota Oman beberapa minggu setelah serbuan Irak ke Kuwait, dengan hanya membawa mobilnya, seperangkat pakaian yang dikenakannya dan sebuah tas kecil bersisi sisa dinar yang disembunyikan dibalik pakaian anak-anaknya dan lolos dari pemeriksaan pengusa Irak.

Semula, 37 tahun lalu, dia bercita-cita hendak berangkat ke Mekkah melalui Kuwait. Sebelum sampai di Mekkah dia mengadu nasibnya berdagang di Kuwait dan semakin hari semakin meningkat sehingga dalam beberapa tahunn dia telah sukses dalam bisnisnya. Keberhasilan ini ditunjang oleh istrinya warga negara Kuwait yang kemudian memberinya 4 orang putra-putri.

Minggu pertama invasi Irak ke Kuwait dengan mata kepalanya menyaksikan betapa kekejaman dan kebrutalan tentara Irak menyeret wanita-wanita Kuwait dan memperkosanya tidak jauh dari rumahnya sendiri. Siapa saja yang melawan keinginan prajurit Irak ini langsung di tembak ditempat. Suatu pemandangan yang mengerikan yang pernah dilihatnya sendiri bagaimana seorang Arab membunuh saudaranya yang serumpun dan sebangsa dengan begitu sadis dan kejam. Ketika rumahnya di geledah dan harta bendanya diambil prajurit Irak, dia berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan memohon keselamtan bagi keluarganya dan membiarkan semua harta kekayaannya diambil tentara Irak. Rupanya dewi fortuna masih bersamanya dan masih ada tentara Irak yang berhati lembut dan ramah. "Kami hanya diperintahkan untuk mengumpulkan mobil-mobil ini dan anda segeralah berangkat dengan salah satu mobil GMC milik anda", ucap komandan pasukan Irak yang memimpin perampokan itu.

Dengan berasa syukur jam 01.00 dinihari waktu setempat Mas'ud Amiri dan keluarganya yang masih kecil-kecil melarikan mobilnya ke luar kota. "Tidak berapa lama kami dicegat dan disuruh kembali", tuturnya kepada HALUAN. Dengan rasa cemas dan penuh ketakutan saya membawa anak gadis berusia remaja, jangan-jangan menjadi korban kebrutalan tentara Irak. Dengan perbekalan yang tersedia kami mencoba menerobos padang pasir sahara menuju arah selatan. Menjelang subuh kami tiba disebuah perkampungan Baduin di gurun sahara Kuwait dan mengira kami adalah tentara Irak. Mereka bersembunyi dibalik batu dan onggokan pasir siap menyambut kami dengan tembakan. Ketika saya mengucapkan salam dan berseru bahwa kami adalah orang Kuwait, (aksen Kuwait sudah dikenal diantara sesama) mereka menyambut kami sekeluarga dengan ramah dan penuh rasa persahabatan. Setelah beristirahat sejenak dengan memberikan kami bekal air dan sejumlah roti keras, kami diajak kesuatu lembah (oase) dimana sudah ada beberapa mobil lain yang juga bermaksud sama, melarikan diri ke selatan, Arab Saudi. Atas petunjuk putra Baduin itulah kami melalui jalan setapak merayap dalam kegelapan malam (lampu mobil tidak boleh dihidupkan, karena akan kelihatan dari jauh dimalam hari). Sekitar jam 5 pagi kami telah mendekati perbatasan Arab Saudi dan seterusnya kami selamat sampai di garis perbatasan Kuwait-Saudi. tidak jauh Hafar Al-Batin. Kami disambut dengan ramah-tamah dan diberikan penampungan sementara meskipun di dalam kemah darurat. Kami diberi ransum dan setelah penyelesaian surat-menyurat kami diperkenankan berangkat menuju kota Dammam.

Pelayanan yang diberikan pejabat Arab Saudi sangat baik dan kami bersyukur dapat bebas dan selamat dari maut yang sudah membayangi kami sejak Irak menduduki Kuwait.

Menurut Amiri, para pemuda Kuwait yang mencoba melawan tentara Irak diborgol dengan tali diangkut dengan truck ke arah utara, dan begitu pula setiap lelaki warga Kuwait diangkut entah kemana dan tidak diketahui nasibnya.

Sekarang Mas'ud Amiri dan keluarganya sudah berada di Muskat, ibukota Oman dan memulai kembali kehidupan baru di negara asalnya.

3. KEHABISAN BENSIN DI KUWAIT

Sebagaiaman kita ketahui, Kuwait adalah negara kecil yang kaya minyak. Sejak pendudukan Irak, bensin sulit di dapat. Bahan bakar yang menumpuk dalam pesediaan tanker-tanker Kuwait dikuras habis dan dibawa ke Baghdad sebagai persediaan dalam negeri Irak. Di Irak sendiri bensin harus di jatah, demikian pula di Kuwait. Beberapa minggu setelah Irak mengumumkan anektasi Kuwait sebagai propinsi ke-19, penduduk Kuwait diharuskan mendaftarkan diri ke kantor komando militer setempat untuk diberikan KTP Irak. Nomor-nomor mobil Kuwait dicopoti dan diganti dengan plat Irak dengan resiko harus membayar pajak mobil yang tinggi sesuai peraturan yang berlaku di Irak. Padahal selama ini warga Kuwait sama sekali bebas pajak mobil. Tidak heran banyak warga Kuwait yang menyeberang ke Arab Saudi pakai plat mobil Irak yang dicopot di perbatasan. Polantas Arab Saudi memberinya nomor khusus dan baru diperkenankan memasuki wilayah Arab Saudi.

Siapa saja yang melawan keinginan penguasa Irak disiksa dan dimasukan kedalam tahanan. Dan yang lebih parah dibawaa ke Basrah dan Baghdad untuk dijadikan milisi Irak. Jika membangkang langsung diamankan.

Di Kuwait sendiri bahan makanan sulit didapat. Toko swalayan (super market) kosong dari bahan-bahan makanan yang sebelum tanggal 2 Agsustus 1990 penuh. Irak menyita semua barang-barang dagangan yang terdapat di pasar dan toko-toko, begitu juga obat-obatan di apotik-apotik dan rumah-rumah sakit diangkut ke Baghdad. "Tidak tega hati saya menyaksikan betapa seorang anak kecil yang sedang diinfus di RS Umum Pusat Kuwait, di cabut begitu saja tabung infusnya, sehingga anak itu menggelepar dan meninggal.." kata seorang warga Kuwait yang ditanyai wartawan HALUAN di Al-Khafji.

Menurut seorang teknisi Kuwait, Ir Ahmad Abbar (bukan nama sebenarnya) mengisahkan kepada HALUAN ketika bertemu di check-point Arab Saudi-Kuwait 10 km dari kota Al-Khafji bahwa "penguasa Irak mengambil alih instalasi kilang minyak di Kuwait dan melarang para pekerja Kuwait dan asing melaksanakan tugas rutin. Beberapa orang insinyur Kuwait dikumpulkan dan diharuskan memberikan petunjuk dan bimbingan kepada teknisi Irak untuk mengetahui sistem kerja kilang minyak tersebut. Saya termasuk salah seorang yang diminta berpartisipasi. Jika menolak akibatnya sangat fatal. Untuk itu saya dengan terpaksa mengikuti perintah-perintah mereka sampai pada suatu ketika saya dapat meloloskan diri lari dari pekerjaan dan tiba di Dhahran, Saudi Timur. Apa yang terjadi setelah itu saya tidak mengetahui lagi".

Menurut Ir Ahmad Abbar penguasa Irak kemudian diketahui mencuri semua peralatan kilang minyak Kuwait dan mengangkutnya ke Irak. (ZS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar