Selasa, 02 Juni 2009
Apa Yang Anda Ketahui Tentang Mesir?
Pengantar : Tulisan ini dimuat Harian Berita Buana dan Berita Yudha tgl. 26 Desember 1977, bersama ini kami turunkan kembali, semoga bermanfaat.
Dari Harian Berita Buana dan Berita Yudha 26 Desember 1977
APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG MESIR?
Oleh : Zulharbi Salim (*)
Jika anda mendengar Mesir, apa yang anda ketahui tentang negara tersebut? Tentu teringat akan sejarah Mesir kuno atau terkenang akan piramida, atau sungai Nil yang indah, bukan? Atau terkenang akan kejayaan Islam, perang Salib, Kerajaan Mameluk dan sebagainya.
Dibawah ini sekedar uraian ringkas tentang Mesir Kuno, untuk dapat dijadikan pengetahuan praktis apabila anda berkunjung ke Mesir, baik sebagai wisatawan, sebagai mahasiswa maupun hanyak sekedar transit.
Piramida
Piramida adalah bangunan berbentuk kubus, khusus untuk menyimpan mayat raja yang sudah meninggal dunia. Raja Mesir kuno dikenal sebagai Ramses atau disebut pula sebagai Firaun atau Pharaos.
Di Mesir terdapat sekitar 80 buah piramida yang sudah diketahui. Tiga yang paling terkenal terdapat di dataran gurun pasir di Distrik Giza dan piramida di gurun Sakkara.
Piramida di Giza adalah piramida Raja Khufu, Raja Chevren dan Raja Menkhere. Yang terbesar dari ketiga piramida tersebut adalah piramida yang dibangun oleh Raja Khufu dan diperuntukkan bagi dirinya, dibangun kira-kira 3000 tahun sebelum Masehi.
Piramida Khufu berumur sekitar 5000 tahun (bandingkan dengan Candi Borobudur kira-kira 1000 tahun). Tingginya 146 meter, luasnya kurang lebih 5.300 meter persegi. Jumlah batu yang dipergunakan 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu) balok. Berat batu tiap balok 2,5 ton (2.500 kg), berat piramida keseluruhannya 5.750.000.000 kg (lima milyar tujuh ratus lima puluh juta kg). Pembangunanya dikerjakan oleh 100.000 orang, dalam masa 20 tahun lamanya. Pembangunannya dikerjakan sewaktu sungai Nil meluap (pasang naik). Ketika air sungai Nil meluap, para petani tidak dapat menggarap pertaniannya. Air sungai Nil mencapai tepi dinding piramida, dan dengan perahu-perahu batu-batu balok itu disusun rapi satu persatu. Sebagian riwayat menyebutkan, pembangunannya dilakukan dengan cara menariknya dengan tali.
Mengapa orang Mesir kuno berusaha membangun piramida? Karena mereka yakin dan percaya akan kehidupan sesudah mati. Menurut agamanya, manusia akan hidup kembali, dan untuk itu persiapan bagi kehidupan kembali harus disiapkan sejak seorang raja berkuasa. Semasa hidupnya mereka sudah menyediakan ruangan-ruangan dibawah tanah untuk mengubur mayatnya nanti, lengkap dengan perabot rumah tangga, bahan makanan dan perhiasan.
Ruangan kuburan diukir dengan inskripsi-inskripsi dalam huruf hieroglief dan ukiran-ukiran gambar yang indah menarik. Besarnya ruangan kuburan serta isinya tergantung kepada kekayaannya. Raja-raja menutup ruangan kuburannya dengan tumpukan batu-batu besar dalam bentuk kerucut (kubus) yang disebut piramida ini atau Al-Ahram” dalam bahasa Arab.
Setelah mummi, yaitu mayat raja yang sudah diawetkan dimasukkan kedalam piramida dan pramida tersebut ditutup dengan batu yang kuat, sehingga pintu masuk tidak diketahui orang lain. Sebab, kalau tubuh raja itu hilang atau rusak maka raja yang meninggal itu tidak akan bisa hidup kembali.
Konon pula, pekerja-pekerja yang menggarap penguburan dan pembalseman serta yang memasukkan raja ke piramida, setelah selesai pekerjaannya dibunuh atau membunuh diri, karena disebut sebagai pengabdiannya kepada raja atau dewa Aton, dewa Matahari. Atau mungkin juga untuk menutupi rahasia makam raja agar tidak bisa diketahui orang. Misteri ini hingga sekarang belum terungkap kebenarannya.
Piramida-piramida di Giza tersebut, termasuk salah satu keajaiban dunia.
Sphinx dan Mummi
Sphinx atau patung berupa singa berkepala namusia yang duduk dengan kedua kaki depannya bersimpuh kedepan melambangkan kekuatan seekor singa dengan kecerdasan otak manusia. Orang Arab menyebutnya dengan Abou Houl.
Sphink dekat piramida di Giza adalah Sphinx yang terbesar, panjangnya 73 meter dan tingginya 20 meter. Sphink dibangun oleh dinasti ke IV pada lebih kurang 3000 tahun SM. Sphinx dipahat dari bukit batu yang sudah ada dekat itu dan wajahnya dibentuk menurut raut muka Raja Khafre (Chevren), pendiri piramida Chevren.
Hidung Sphinx yang mancung itu, ditembak oleh meriam Napoleon Bonaparte dari Perancis sewaktu memasuki Mesir, sebagai tanda abadi bagi Napoleon yang pernah menduduki Mesir.
Mummi adalah mayat raja yang sudah diawetkan. Bangsa Mesir kuno mempunyai kepercayaan, bahwa orang yang meninggal dunia pada suatu saat arwahnya akan mencari tubuhnya supaya dapat hidup kembali. Karenaya tubuh yang sudah meninggal harus diawetkan. Badan itu digosok dengan minyak dari rempah-rempah, diberi kapur barus, setelah itu dibalut berlapis-lapis dengan berbagai jenis serat dan kain. Inilah yang disebut mummi. Mummi kemudian dimasukkan dalam sebuah peti yang terbuat dari batu atau kayu. Peti mummi itu dibuat menurut bentuk rupa orang yang meninggal.
Mummi disembunyikan di ruangan di dalam piramida atau disebut mustaba, supaya tidak diketahui orang lain. Apabila mummi itu rusak atau cacat, raja yang meninggal itu tidak bisa hidup kembali.
Mummi-mummi yang ditemukan di piramida itu dikumpulkan seutuhnya dan disimpan di Museum Nasional Cairo. Umur mummi-mummi tersebut telah beribu-ribu tahun. Diantaranya yang terkenal adalah mummi Raja Ramses II yang akhir-akhir ini dirawat di Paris dan dipamerkan disana. Sekarang sudah kembali di Museum Cairo.
Selain mummi raja, di Museum Cairo terdapat banyak mummi binatang sepert kuda, kuda nil, buaya, kucing dan binatang lainnya.
Mummi-mummi yang lain, konon pula, hingga saat ini masih ada yang belum ditemukan.
Ramses II
Raja Ramses II terkenal karena ketangkasannya dalam peperangan, sehingga sempat menaklukkan beberapa bangsa Asia. Banyak peninggalannya berupa kuil-kuil tempat peribadatan dan patung-patung raksasa. Pada dinding kuil-kuil dituliskan cerita dan sejarah peperangan yang dilakukannya dengan huruf-huruf hieroglief. Peninggalan-peninggalannya antara lain, dua kuil raksasa dan patung raksasa di Abou Simbel, kuil perkuburan di Thebes, disebut Ramsescum, ruangan besar dengan 134 pilar di kuil Karnak, 12 diantaranya yang terbesar, patung Ramses terdapat di Memphis (4 km dari Cairo) dan duplikatnya ditaruh di depan Stasiun Kereta Api Cairo dan Oblisk.
Ramses II memerintah Mesir selama 67 tahun dan umurnya mencapai 100 tahun. Ramses II hidup di zaman Nabi Musa a.s.
Huruf Mesir Kuno
Huruf bergambar Mesir Kuno disebut hieroglief. Orang Mesir kuno, manusia pertama yang mempunyai abjad terdiri dari 24 huruf dengan tanda-tanda gambar. Huruf ini dipakai lebih dari 3000 tahun lamanya. Inskripsi tertua ditemukan kira-kira 3000 tahun S.M. dan yang terakhir tahun 394 A.D.
Yang pertama kali dapat membaca huruf hieroglief ini adalah Champollion (1790-1832 A.D.) yang namanya kini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di kota Cairo. Champollion membacanya melalui sebuah batu bertulis yang ditemukan di Rosetta, 20 km dari Iskandaria. Batu Rosetta tersebut bertuliskan teks dalam huruf hieroglief dan huruf Yunani kuno.
Dari perbandingan kedua huruf itu, maka para sarjana menemukan abjad hieroglief dan sejak penemuan itu, rahasia piramida khususnya, sejarah Mesir kuno umumnya terungkapkan melalui dinding piramida-piramida yang penuh dengan tulisan-tulisan hieroglief.
Nefertiti & Raja Tut Ankh Amon
Nefertiti adalah permaisuri Raja Akhnaton, raja yang pertama kali mengikuti faham monoteisme dan menyembah satu dewa saja yaitu dewa Matahari, dewa Aton.
Nefertiti (k.l. 1500 S.M.) terkenal dengan kecantikannya yang tiada tolok bandingannya. Digambarkan selalu memakai topi tinggi. Ia juga amat setia kepada suaminya dan mengikuti menyembah satu dewa saja (monoteisme) sedangkan orang sekitarnya masih politheisme.
Raja Tut Ankh Amon terkenal karena harta karunnya yang ditemukan di dalam piramidanya. Tut Ankh Amon dinobatkan menjadi raja Mesir waktu berumur 9 tahun, pada tahun 1350 B.C. dan meninggal pada umur, belum genap 19 tahun. Karena ia seorang raja yang masih muda, maka piramidanya kecil pula. Raja-raja yang lebih besar kemudian mendirikan piramidanya diatas piramida kecil ini, sehingga dengan demikian piramida Tut Ankh Amon yang letaknya tersembunyi terhindar dari penjahat yang ingin merampas harta benda yang disimpan dalam pramida.
Piramida Tut Ankh Amon baru ditemukan para sarjana purbakala pada tahun 1922 dan masih dalam keadaan utuh. Tiap ruangan di dalam piramida tersebut ditemukan penuh barang-barang milik raja muda itu, yang dipakai semasa hidupnya. Perhiasan emas, patung-patung berlapis emas, alat-alat rumah tangga, pakaian dan sebagainya, semuanya dalam keadaan utuh. Semuanya menunjukkan betapa kaya dan tingginya peradaban manusia Mesir Kuno pada saat itu.
Tubuh Tut Ankh Amon ditemukan dalam peti mummi tiga lapis. Tiap peti dihiasi dengan lukisan dari emas. Pada lapisan terakhir, terbuat dari emas murni dan intan berlian. Topeng muka raja dibuat pula dari emas dan diukir dengan mutiara yang menutupi wajah mummi. Topeng Tut Ankh Amon dijaga ketat, agar jangan sampai dicuri. Mummi Tut Ankh Amon ini pernah dibawa ke Paris, dalam penerbangan dari Paris ke Cairo dikawal oleh pesawat tempur MIG. Kini semuanya dapat disaksikan dalam Museum Nasional di Cairo.
Aswan High Dam
Sejak berabad-abad lamanya Mesir hidup dari hasil pertanian yang dialiri oleh Sungai Nil. Tiap musim dingan (hujan) sungai Nil meluap dan terjadilah banjir. Air yang menggenangi lembah Nil sesudah pasang surut menjadikan tanah disekitarnya subur. Amukan sungai Nil ini tidak dapat dikendalikan. Supaya air yang mengalir ke Laut Tengah ini dapat dimanfaatkan, pada tahun 1972, Presiden Jamal Abdul Nasser membangun bendungan raksasa di Aswan.
Aswan merupakan kota di selatan Sungai Nil, termasuk kota kuno yang banyak mempunyai sejarah dan tempat peristirahatan Pharaos (Firaun).
Aswan sekarang sudah menjadi terkenal dengan dibangunannya bendungan raksasa atas kerjasama Mesir dan Uni Soviet. Bendungan ini sangat bermanfaat bagi pertanian Mesir. Dengan adanya High Dam ini, pertanian di Mesir menjadi subur dan bertambah luas. Hasil bumi Mesir dari sektor pertanian antara lain, kapas (with cotton), buah-buahan, beras, gandum dan sebagainya. Aswan juga dijadikan sumber pembangkit tenaga listrik terbesar di dunia. Effek lain dari bendungan Aswan ini banyak peninggalan bersejarah terendam seperti kota Abu Simbel dan lain-lain terendam. Untuk menanggulanginya UNISCO turun tangan ikut membenahi pemindahan-pemindahan peninggalan zaman Pharao itu. (Antara Spektrum).
(*) Penulis adalah mantan wartawan LKBN Antara Cairo
Dari Harian Berita Buana dan Berita Yudha 26 Desember 1977
APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG MESIR?
Oleh : Zulharbi Salim (*)
Jika anda mendengar Mesir, apa yang anda ketahui tentang negara tersebut? Tentu teringat akan sejarah Mesir kuno atau terkenang akan piramida, atau sungai Nil yang indah, bukan? Atau terkenang akan kejayaan Islam, perang Salib, Kerajaan Mameluk dan sebagainya.
Dibawah ini sekedar uraian ringkas tentang Mesir Kuno, untuk dapat dijadikan pengetahuan praktis apabila anda berkunjung ke Mesir, baik sebagai wisatawan, sebagai mahasiswa maupun hanyak sekedar transit.
Piramida
Piramida adalah bangunan berbentuk kubus, khusus untuk menyimpan mayat raja yang sudah meninggal dunia. Raja Mesir kuno dikenal sebagai Ramses atau disebut pula sebagai Firaun atau Pharaos.
Di Mesir terdapat sekitar 80 buah piramida yang sudah diketahui. Tiga yang paling terkenal terdapat di dataran gurun pasir di Distrik Giza dan piramida di gurun Sakkara.
Piramida di Giza adalah piramida Raja Khufu, Raja Chevren dan Raja Menkhere. Yang terbesar dari ketiga piramida tersebut adalah piramida yang dibangun oleh Raja Khufu dan diperuntukkan bagi dirinya, dibangun kira-kira 3000 tahun sebelum Masehi.
Piramida Khufu berumur sekitar 5000 tahun (bandingkan dengan Candi Borobudur kira-kira 1000 tahun). Tingginya 146 meter, luasnya kurang lebih 5.300 meter persegi. Jumlah batu yang dipergunakan 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu) balok. Berat batu tiap balok 2,5 ton (2.500 kg), berat piramida keseluruhannya 5.750.000.000 kg (lima milyar tujuh ratus lima puluh juta kg). Pembangunanya dikerjakan oleh 100.000 orang, dalam masa 20 tahun lamanya. Pembangunannya dikerjakan sewaktu sungai Nil meluap (pasang naik). Ketika air sungai Nil meluap, para petani tidak dapat menggarap pertaniannya. Air sungai Nil mencapai tepi dinding piramida, dan dengan perahu-perahu batu-batu balok itu disusun rapi satu persatu. Sebagian riwayat menyebutkan, pembangunannya dilakukan dengan cara menariknya dengan tali.
Mengapa orang Mesir kuno berusaha membangun piramida? Karena mereka yakin dan percaya akan kehidupan sesudah mati. Menurut agamanya, manusia akan hidup kembali, dan untuk itu persiapan bagi kehidupan kembali harus disiapkan sejak seorang raja berkuasa. Semasa hidupnya mereka sudah menyediakan ruangan-ruangan dibawah tanah untuk mengubur mayatnya nanti, lengkap dengan perabot rumah tangga, bahan makanan dan perhiasan.
Ruangan kuburan diukir dengan inskripsi-inskripsi dalam huruf hieroglief dan ukiran-ukiran gambar yang indah menarik. Besarnya ruangan kuburan serta isinya tergantung kepada kekayaannya. Raja-raja menutup ruangan kuburannya dengan tumpukan batu-batu besar dalam bentuk kerucut (kubus) yang disebut piramida ini atau Al-Ahram” dalam bahasa Arab.
Setelah mummi, yaitu mayat raja yang sudah diawetkan dimasukkan kedalam piramida dan pramida tersebut ditutup dengan batu yang kuat, sehingga pintu masuk tidak diketahui orang lain. Sebab, kalau tubuh raja itu hilang atau rusak maka raja yang meninggal itu tidak akan bisa hidup kembali.
Konon pula, pekerja-pekerja yang menggarap penguburan dan pembalseman serta yang memasukkan raja ke piramida, setelah selesai pekerjaannya dibunuh atau membunuh diri, karena disebut sebagai pengabdiannya kepada raja atau dewa Aton, dewa Matahari. Atau mungkin juga untuk menutupi rahasia makam raja agar tidak bisa diketahui orang. Misteri ini hingga sekarang belum terungkap kebenarannya.
Piramida-piramida di Giza tersebut, termasuk salah satu keajaiban dunia.
Sphinx dan Mummi
Sphinx atau patung berupa singa berkepala namusia yang duduk dengan kedua kaki depannya bersimpuh kedepan melambangkan kekuatan seekor singa dengan kecerdasan otak manusia. Orang Arab menyebutnya dengan Abou Houl.
Sphink dekat piramida di Giza adalah Sphinx yang terbesar, panjangnya 73 meter dan tingginya 20 meter. Sphink dibangun oleh dinasti ke IV pada lebih kurang 3000 tahun SM. Sphinx dipahat dari bukit batu yang sudah ada dekat itu dan wajahnya dibentuk menurut raut muka Raja Khafre (Chevren), pendiri piramida Chevren.
Hidung Sphinx yang mancung itu, ditembak oleh meriam Napoleon Bonaparte dari Perancis sewaktu memasuki Mesir, sebagai tanda abadi bagi Napoleon yang pernah menduduki Mesir.
Mummi adalah mayat raja yang sudah diawetkan. Bangsa Mesir kuno mempunyai kepercayaan, bahwa orang yang meninggal dunia pada suatu saat arwahnya akan mencari tubuhnya supaya dapat hidup kembali. Karenaya tubuh yang sudah meninggal harus diawetkan. Badan itu digosok dengan minyak dari rempah-rempah, diberi kapur barus, setelah itu dibalut berlapis-lapis dengan berbagai jenis serat dan kain. Inilah yang disebut mummi. Mummi kemudian dimasukkan dalam sebuah peti yang terbuat dari batu atau kayu. Peti mummi itu dibuat menurut bentuk rupa orang yang meninggal.
Mummi disembunyikan di ruangan di dalam piramida atau disebut mustaba, supaya tidak diketahui orang lain. Apabila mummi itu rusak atau cacat, raja yang meninggal itu tidak bisa hidup kembali.
Mummi-mummi yang ditemukan di piramida itu dikumpulkan seutuhnya dan disimpan di Museum Nasional Cairo. Umur mummi-mummi tersebut telah beribu-ribu tahun. Diantaranya yang terkenal adalah mummi Raja Ramses II yang akhir-akhir ini dirawat di Paris dan dipamerkan disana. Sekarang sudah kembali di Museum Cairo.
Selain mummi raja, di Museum Cairo terdapat banyak mummi binatang sepert kuda, kuda nil, buaya, kucing dan binatang lainnya.
Mummi-mummi yang lain, konon pula, hingga saat ini masih ada yang belum ditemukan.
Ramses II
Raja Ramses II terkenal karena ketangkasannya dalam peperangan, sehingga sempat menaklukkan beberapa bangsa Asia. Banyak peninggalannya berupa kuil-kuil tempat peribadatan dan patung-patung raksasa. Pada dinding kuil-kuil dituliskan cerita dan sejarah peperangan yang dilakukannya dengan huruf-huruf hieroglief. Peninggalan-peninggalannya antara lain, dua kuil raksasa dan patung raksasa di Abou Simbel, kuil perkuburan di Thebes, disebut Ramsescum, ruangan besar dengan 134 pilar di kuil Karnak, 12 diantaranya yang terbesar, patung Ramses terdapat di Memphis (4 km dari Cairo) dan duplikatnya ditaruh di depan Stasiun Kereta Api Cairo dan Oblisk.
Ramses II memerintah Mesir selama 67 tahun dan umurnya mencapai 100 tahun. Ramses II hidup di zaman Nabi Musa a.s.
Huruf Mesir Kuno
Huruf bergambar Mesir Kuno disebut hieroglief. Orang Mesir kuno, manusia pertama yang mempunyai abjad terdiri dari 24 huruf dengan tanda-tanda gambar. Huruf ini dipakai lebih dari 3000 tahun lamanya. Inskripsi tertua ditemukan kira-kira 3000 tahun S.M. dan yang terakhir tahun 394 A.D.
Yang pertama kali dapat membaca huruf hieroglief ini adalah Champollion (1790-1832 A.D.) yang namanya kini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di kota Cairo. Champollion membacanya melalui sebuah batu bertulis yang ditemukan di Rosetta, 20 km dari Iskandaria. Batu Rosetta tersebut bertuliskan teks dalam huruf hieroglief dan huruf Yunani kuno.
Dari perbandingan kedua huruf itu, maka para sarjana menemukan abjad hieroglief dan sejak penemuan itu, rahasia piramida khususnya, sejarah Mesir kuno umumnya terungkapkan melalui dinding piramida-piramida yang penuh dengan tulisan-tulisan hieroglief.
Nefertiti & Raja Tut Ankh Amon
Nefertiti adalah permaisuri Raja Akhnaton, raja yang pertama kali mengikuti faham monoteisme dan menyembah satu dewa saja yaitu dewa Matahari, dewa Aton.
Nefertiti (k.l. 1500 S.M.) terkenal dengan kecantikannya yang tiada tolok bandingannya. Digambarkan selalu memakai topi tinggi. Ia juga amat setia kepada suaminya dan mengikuti menyembah satu dewa saja (monoteisme) sedangkan orang sekitarnya masih politheisme.
Raja Tut Ankh Amon terkenal karena harta karunnya yang ditemukan di dalam piramidanya. Tut Ankh Amon dinobatkan menjadi raja Mesir waktu berumur 9 tahun, pada tahun 1350 B.C. dan meninggal pada umur, belum genap 19 tahun. Karena ia seorang raja yang masih muda, maka piramidanya kecil pula. Raja-raja yang lebih besar kemudian mendirikan piramidanya diatas piramida kecil ini, sehingga dengan demikian piramida Tut Ankh Amon yang letaknya tersembunyi terhindar dari penjahat yang ingin merampas harta benda yang disimpan dalam pramida.
Piramida Tut Ankh Amon baru ditemukan para sarjana purbakala pada tahun 1922 dan masih dalam keadaan utuh. Tiap ruangan di dalam piramida tersebut ditemukan penuh barang-barang milik raja muda itu, yang dipakai semasa hidupnya. Perhiasan emas, patung-patung berlapis emas, alat-alat rumah tangga, pakaian dan sebagainya, semuanya dalam keadaan utuh. Semuanya menunjukkan betapa kaya dan tingginya peradaban manusia Mesir Kuno pada saat itu.
Tubuh Tut Ankh Amon ditemukan dalam peti mummi tiga lapis. Tiap peti dihiasi dengan lukisan dari emas. Pada lapisan terakhir, terbuat dari emas murni dan intan berlian. Topeng muka raja dibuat pula dari emas dan diukir dengan mutiara yang menutupi wajah mummi. Topeng Tut Ankh Amon dijaga ketat, agar jangan sampai dicuri. Mummi Tut Ankh Amon ini pernah dibawa ke Paris, dalam penerbangan dari Paris ke Cairo dikawal oleh pesawat tempur MIG. Kini semuanya dapat disaksikan dalam Museum Nasional di Cairo.
Aswan High Dam
Sejak berabad-abad lamanya Mesir hidup dari hasil pertanian yang dialiri oleh Sungai Nil. Tiap musim dingan (hujan) sungai Nil meluap dan terjadilah banjir. Air yang menggenangi lembah Nil sesudah pasang surut menjadikan tanah disekitarnya subur. Amukan sungai Nil ini tidak dapat dikendalikan. Supaya air yang mengalir ke Laut Tengah ini dapat dimanfaatkan, pada tahun 1972, Presiden Jamal Abdul Nasser membangun bendungan raksasa di Aswan.
Aswan merupakan kota di selatan Sungai Nil, termasuk kota kuno yang banyak mempunyai sejarah dan tempat peristirahatan Pharaos (Firaun).
Aswan sekarang sudah menjadi terkenal dengan dibangunannya bendungan raksasa atas kerjasama Mesir dan Uni Soviet. Bendungan ini sangat bermanfaat bagi pertanian Mesir. Dengan adanya High Dam ini, pertanian di Mesir menjadi subur dan bertambah luas. Hasil bumi Mesir dari sektor pertanian antara lain, kapas (with cotton), buah-buahan, beras, gandum dan sebagainya. Aswan juga dijadikan sumber pembangkit tenaga listrik terbesar di dunia. Effek lain dari bendungan Aswan ini banyak peninggalan bersejarah terendam seperti kota Abu Simbel dan lain-lain terendam. Untuk menanggulanginya UNISCO turun tangan ikut membenahi pemindahan-pemindahan peninggalan zaman Pharao itu. (Antara Spektrum).
(*) Penulis adalah mantan wartawan LKBN Antara Cairo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar