ROKOK

SORGA ATAU SIKSA PEROKOK

Oleh : Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,

tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,

di pabrik pekerja merokok,

di kantor pegawai merokok,

di kabinet menteri merokok,

di reses parlemen anggota DPR merokok,

di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,

hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,

di perkebunan pemetik buah kopi merokok,

di perahu nelayan penjaring ikan merokok,

di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,

di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi perokok,

tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,

di ruang kepala sekolah ada guru merokok,

di kampus mahasiswa merokok,

di ruang kuliah dosen merokok,

di rapat POMG orang tua murid merokok,

di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,

di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,

di loket penjualan karcis orang merokok,

di kereta api penuh sesak orang festival merokok,

di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,

di andong Yogya kusirnya merokok,

sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok,

tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,

di warung Tegal pengunjung merokok,

di restoran di toko buku orang merokok,

di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan asap rokok,

bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika ada orang menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya.

Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus, kita ketularan penyakitnya.

Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,

dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,

Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,

di apotik yang antri obat merokok,

di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,

di ruang tunggu dokter pasien merokok, dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,

di pinggir lapangan voli orang merokok, menyandang raket badminton orang merokok, pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok, panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil 'ek-'ek orang goblok merokok,

di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok,

di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi orang perokok,

tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli hisap. Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.

Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, ke mana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.

Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.

Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.

Kyai, ini ruangan ber-AC penuh. Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i. Kalau tak tahan, Di luar itu sajalah merokok. Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz. 25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.

15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.

4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith. Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama. Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.

Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka.

Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir. Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.

Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas, lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita, jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba, Panjang rokok sekitar 9 cm.

PROSESI IBADAH HAJI

Dari Mimbar Islam منبر الإسلام



BACA AL QUR'AN SURAH AL BAQARAH AYAT 197

Musim Haji ialah beberapa bulan yang dimaklumi. Siapa yang telah menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (mencampuri ister, tidak boleh membuat maksiat, dan tidak boleh bertengkar, dalam masa mengerjakan ibadat Haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan adalah diketahui oleh Allah; dan hendaklah kamu membawa bekal dengan dan sesungguhnya sebaik-baik bekal itu ialah taqwa memelihara diri dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang berakal. (QS Al Baqarah 197)



H

aji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.

Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.

Definisi

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.

Latar belakang ibadah haji

Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syari’at yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ibadah thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.

Jenis ibadah haji

Ibadah haji, rukun Islam yang terakhir.

Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut, artinya:

Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada’. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengerjakan secara bersamaan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar. (HR Muttafak Alih)

Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.

· Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.

· Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.

· Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau mengerjakan haji dan umrah secara bersamaan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

Kegiatan ibadah haji

Padang Arafah pada musim haji

Rute yang dilalui oleh jamaah dalam ibadah haji

Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:

· Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.

· 8 Dzulhijjah, jamaah haji harus bermalam di Mina. Sebelumnyanya pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah menuju Mina. Malam harinya, semua jamaah haji harus bermalam di Mina.

· 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.

· 10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).

· 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

· 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

· Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).

Lokasi utama dalam ibadah haji

Makkah Al Mukaromah

Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan thawaf haji.

Arafah

Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat wukuf dilaksanakan. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.

Mina

Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.

Muzdalifah

Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.

Madinah

Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km (450 km melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi.

Tempat Bersejarah

Jabal Nur dan Gua Hira

Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-5.

Jabal Tsur

Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung inilah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah.

Jabal Rahmah

Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya terpisah saat turun dari surga. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya wahyu yang terakhir pada Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.


Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmatKu dan telah Aku ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS Al Maaidah 3)

Jabal Uhud

Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.

Makam Baqi'

Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi', letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam Utsman bin Affan ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan.

Masjid Qiblatain

Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan shalat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat shalat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.


Sungguh Kami melihat mukamu menengadah kelangit, maka sungguh Kami akan memalingkankan kamu ke kiblat yang kami sukai, palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram..! (QS Al Baqarah 144)

Rekaman tragedi ibadah haji

· Desember 1975: 200 jamaah tewas di dekat kota Makkah setelah sebuah pipa gas meledak dan membakar sepuluh tenda.

· 4 Desember 1979: 153 jamaah tewas dan 560 lainnya terluka setelah petugas keamanan Arab Saudi yang dibantu tentara Perancis mencoba membebaskan Masjidil Haram yang disandera sekelompok militan selama dua minggu.

· 31 Juli 1987: 402 jamaah tewas, 275 diantaranya dari Iran, setelah ribuan jamaah Iran yang melakukan demonstrasi mendapat perlawanan fisik dari keamanan Arab Saudi. Akibat dari insiden itu Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, yang akhirnya tidak mengirimkan jamaahnya ke Makkah hingga tahun 1991.

· 10 Juli 1989: satu jamaah tewas dan 16 terluka akibat penembakan didalam Masjidil Haram. Akibatnya 16 orang Kuwait yang melakukan penyerangan dihukum tembak mati.

· 15 Juli 1989: lima jamaah asal Pakistan tewas dan 34 lainnya terluka akibat insiden penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di perumahan mereka di Makkah.

· 2 Juli 1990: 1.426 jamaah tewas kebanyakan dari Asia akibat terperangkap didalam terowongan Mina.

· 24 Mei 1994: 270 jamaah tewas akibat saling dorong dan injak di Mina.

· 7 Mei 1995: tiga jamaah tewas akibat kebakaran di Mina.

· 15 April 1997: 343 jamaah tewas dan 1.500 lainnya terluka karena kehabisan nafas karena terjebak didalam kebakaran tenda di Mina.

· 9 April 1998: 118 jamaah tewas karena berdesak–desakkan saat pelaksanaan lontar jumroh.

· 5 Maret 2001: 35 jamaah tewas serta puluhan lainnya luka – luka karena berdesak – desakan di Jammarat.

· 11 Februari 2003: 14 jamaah tewas di Jumrotul Mina – enam diantaranya wanita.

· 1 Februari 2004: Sebanyak 251 jamaah tewas selama pelaksanaan lontar jumrah.

· 23 Januari 2005: 29 jamaah tewas akibat banjir terburuk dalam 20 tahun terakhir di Madinah.

· 5 Januari 2006: Sebanyak 76 tewas akibat runtuhnya sebuah penginapan al-Rayahin di jalan Gaza, sekitar 200 meter sebelah barat Masjidil Haram.

· 12 Jan 2006: Sedikitnya 345 jamaah tewas di Jammarat selama pelaksanaan lontar jumrah. Insiden ini terjadi pada pukul 15.30 waktu setempat usai shalat dzuhur, setelah jutaan jamaah saling berdesak–desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jammarat. (Abu Hamdi Al Maghribi/sumber Wikimedia)



Al -Harbi Foundation Ó 2008

JANGAN DIBACA SAAT KHATIB SEDANG KHUTBAH

SIMPAN BAIK-BAIK KARENA ADA AYAT-AYAT AL QUR'AN DIDALAMNYA

Bulletin Dakwah: Mimbar Islam

Penerbit : Lembaga Dakwah Yayasan Wakaf Pondok Pesantren AL-HARBI

Akta Notaris No. 95 Aflinda SH

Bank: BNI Syariah BukittinggiI

Rekno: 0114402339

Alamat : Jl. Raya Batusangkar–Ombilin Km 4, Sawah Jauh, Pabalutan, Rambatan, Batusangkar 27271

Telp. (0752) 7575 092

www.alharbi.or.id

http://pontren-alharbi.blogspot.com

http://mimbar-islam.blogspot.com

Email : pabalutan@telkom.net

Berinfaq Untuk MIMBAR ISLAM berarti ikut mendukung Pendidikan  Pondok Pesantren Modern AL-HARBI - Pabalutan - Batusangkar



Rabu, 10 Juni 2009

Korban Bom Kimia Irak

KORBAN BOM KIMIA IRAK

SUDAH BERJATUHAN

Apabila perang Teluk Persia benar-benar pecah, kita tidak dapat membayangkan betapa fatal akibatnya bagi kehidupan manusia. Apa yang disebut dengan "Chemical Weapon" yang kita kenal dengan "senjata kimia", benar-benar ada dan pernah dicoba bukan saja kepada tikus dan binatang, tetapi juga kepada manusia.

Bukti dan kenyataan berbicara , sama sekali tidak dapat dibantah, benar-benar telah dicoba oleh Presiden Saddam Hussein dan serdadunya kepada rakyat dan bangsanya sendiri suku Kurdi di Irak Utara.

Peristiwa ini dikenal dengan pembantaian Halbaja, sebuah kota kecil pemukiman suku Kurdi yang memberontak kepada Presiden Saddam Hussein pada pengujung tahun 1988. Ribuan rakyat Kurdi mati seketika.

Pejuang bangsa Kurdi ingin membebaskan diri dari kekuasaan Saddam Hussein dan mengumandangkan kalimat Tauhid, "La Ilahailallah, wa Muhammadan Rasulullah" , mengangkat senjata melawan kekejaman penguasa Baghdad yang sekuler, pada akhirnya menerima nasibnya yang amat drastis. Seluruh penduduk kota Halbaja, tua muda, perempuan dan anak-anak hancur lebur ditelan senjata kimia beracun.

Bom-bom kimia yang dilepaskan dari udara itu membuat pejuang-pejuang bangsa Kurdi bertekuk lutut, bukan saja manusia Kurdi yang hancur juga kemulian mesjid dan madrasah dihancur-leburkan betul-betul suatu peristiwa yang telah dicatat sebagai noda hitam rezim Saddam Hussein.

Senjata kimia itu pulalah yang amat ditakuti sekarang ini, andaikata perang Teluk meletus.. Saddam Hussein sering sesumbar akan melepaskan senjata kimianya lewat rudal Scud dan lewat pesawat tempur. Senjata kimia yang beracun ini akan dapat membumihanguskan Arab Saudi dan kawasan Teluk Persia dalam sekejap. Ancaman Irak itu membuat Amerika dan sekutunya menjadi kecut, namun ancaman dibalas pula dengan ancaman lebih dahsyat lagi. AS juga akan melepas bom kimianya untuk mnghancurkan instalasi pabrik senjata kimia Irak lebih cepat .

Dengan demikian akan terjadilah perang terbuka yang akan menjurus kepada perang dunia ke III.

Senjata kimia serupa juga digunakan Saddam Hussein ketika perang delapan tahun dengan Iran. Semula Irak membantah sama sekai tidak mempunyai pabrik senjata kimia, tetapi kemudian terbukti senjata kimia Irak telah memporak-porandakan rakyatnya sendiri.

Ketika SaddamHussein menutupi keganasannya itu, sebuah tim dari Palang Merah Internasional menemukan kenyataan amat mengerikan seperti dapat dilihat dalam foto-foto, suatu kejadian yang tidak dapat dibantah.

Selain senjata kimia, Irak kemungkinan besar juga mempunyai senjata nuklir. Pusat pembangkit senjata nuklir Irak pernag di bom oleh Irael sehingga Irak harus memindahkan pusat nuklirnya ketempat yang baru.

Instalasi itu kini sudah diketahui posisinya dan jika perang meletus, pusat-pusat nuklir Irak inilah yang akan dihancurkan lebih dulu.

Sebuah harapan menjelang "deadline" 15 Januari 1991 disampaikan kepada pihak terkait di kawasan Teluk untuk tidak akan melepaskan sebuah pelurupun dan akan kembali kepada keadaan normal. Semua pihak menginginkan perang tidak akan meletus seperti yang dikatakan Presiden AS, George Bush dalam pesan tahun barunya kepada pasukan AS di Teluk "Anda akan kembali ke Amerika tanpa sebutir pelurupun ditembakkan". mudah-mudahan. (ZS)



(Haluan Padang, 3 Januari 1991)

Korban Bom Kimia Irak

KORBAN BOM KIMIA IRAK

SUDAH BERJATUHAN

Apabila perang Teluk Persia benar-benar pecah, kita tidak dapat membayangkan betapa fatal akibatnya bagi kehidupan manusia. Apa yang disebut dengan "Chemical Weapon" yang kita kenal dengan "senjata kimia", benar-benar ada dan pernah dicoba bukan saja kepada tikus dan binatang, tetapi juga kepada manusia.

Bukti dan kenyataan berbicara , sama sekali tidak dapat dibantah, benar-benar telah dicoba oleh Presiden Saddam Hussein dan serdadunya kepada rakyat dan bangsanya sendiri suku Kurdi di Irak Utara.

Peristiwa ini dikenal dengan pembantaian Halbaja, sebuah kota kecil pemukiman suku Kurdi yang memberontak kepada Presiden Saddam Hussein pada pengujung tahun 1988. Ribuan rakyat Kurdi mati seketika.

Pejuang bangsa Kurdi ingin membebaskan diri dari kekuasaan Saddam Hussein dan mengumandangkan kalimat Tauhid, "La Ilahailallah, wa Muhammadan Rasulullah" , mengangkat senjata melawan kekejaman penguasa Baghdad yang sekuler, pada akhirnya menerima nasibnya yang amat drastis. Seluruh penduduk kota Halbaja, tua muda, perempuan dan anak-anak hancur lebur ditelan senjata kimia beracun.

Bom-bom kimia yang dilepaskan dari udara itu membuat pejuang-pejuang bangsa Kurdi bertekuk lutut, bukan saja manusia Kurdi yang hancur juga kemulian mesjid dan madrasah dihancur-leburkan betul-betul suatu peristiwa yang telah dicatat sebagai noda hitam rezim Saddam Hussein.

Senjata kimia itu pulalah yang amat ditakuti sekarang ini, andaikata perang Teluk meletus.. Saddam Hussein sering sesumbar akan melepaskan senjata kimianya lewat rudal Scud dan lewat pesawat tempur. Senjata kimia yang beracun ini akan dapat membumihanguskan Arab Saudi dan kawasan Teluk Persia dalam sekejap. Ancaman Irak itu membuat Amerika dan sekutunya menjadi kecut, namun ancaman dibalas pula dengan ancaman lebih dahsyat lagi. AS juga akan melepas bom kimianya untuk mnghancurkan instalasi pabrik senjata kimia Irak lebih cepat .

Dengan demikian akan terjadilah perang terbuka yang akan menjurus kepada perang dunia ke III.

Senjata kimia serupa juga digunakan Saddam Hussein ketika perang delapan tahun dengan Iran. Semula Irak membantah sama sekai tidak mempunyai pabrik senjata kimia, tetapi kemudian terbukti senjata kimia Irak telah memporak-porandakan rakyatnya sendiri.

Ketika SaddamHussein menutupi keganasannya itu, sebuah tim dari Palang Merah Internasional menemukan kenyataan amat mengerikan seperti dapat dilihat dalam foto-foto, suatu kejadian yang tidak dapat dibantah.

Selain senjata kimia, Irak kemungkinan besar juga mempunyai senjata nuklir. Pusat pembangkit senjata nuklir Irak pernag di bom oleh Irael sehingga Irak harus memindahkan pusat nuklirnya ketempat yang baru.

Instalasi itu kini sudah diketahui posisinya dan jika perang meletus, pusat-pusat nuklir Irak inilah yang akan dihancurkan lebih dulu.

Sebuah harapan menjelang "deadline" 15 Januari 1991 disampaikan kepada pihak terkait di kawasan Teluk untuk tidak akan melepaskan sebuah pelurupun dan akan kembali kepada keadaan normal. Semua pihak menginginkan perang tidak akan meletus seperti yang dikatakan Presiden AS, George Bush dalam pesan tahun barunya kepada pasukan AS di Teluk "Anda akan kembali ke Amerika tanpa sebutir pelurupun ditembakkan". mudah-mudahan. (ZS)



(Haluan Padang, 3 Januari 1991)

Sabtu, 06 Juni 2009

Masjidil Haram

MASJID AL-HARAM DI MEKKAH
DAN MESJID NABAWI DI MEDINAH

Oleh : Zulharbi Salim

Proyek pengembangan pembangunan Kota Suci Mekkah dan Medinah mendapat perhatian istimewa dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi, baik sewaktu Raja Abdul Aziz Al Saud, maupun putra-putranya yang memerintah kemudian.

Pembangunan kedua kota suci secara besar-besaran dimulai sejak Raja Faisal bin Abdul Aziz, Raja Khalid dan diteruskan oleh Raja Fahd sekarang ini. Sejarah mencatat bahwa proyek pengembangan dua tempat suci termasuk pembangunan Masya'ir Muqaddasah, tempat-tempat pelaksanaan Manasik Haji, Arafat, Muzdalifah dan Mina dari tahun ke tahun berkembang dengan pesat.

Sebelum Raja Abdul Aziz memerintah, luas Mesjid Al-Haram hanya 12.000 meter persegi yang hanya dapat menampung sekitar 20.000 orang dan tempat Tawaf di sekeliling Ka'bah hanya mampu menampung 3.500 orang.

Pada masa Raja Abdul Aziz, perintah perluasan Mesjid Al-Haram dikeluarkan, mengingat pada waktu itu jemaah haji meningkat setiap tahun. Mas'a (tempat Sa'i) juga diperluas dan dibangunlah konstruksi mesdjid bertingkat dengan luas 211.000 meter persegi diluar bangunan lama yang masih tetap dipertahankan. Tempat Tawaf dapat menampung 38.000 orang. Tempat Sa'i dibangun bertingkat untuk mengurangi kepadatan di lantai bawah.

Tiga puluh tahun kemudian, arus jemaah haji setiap tahun semakin meningkat, dan Mesjid Al-Haram sudah terasa sempit.

Pada tahun 1979, Dewan Kerajaan menetapkan mengadakan riset bagi pembebasan tanah disekeliling Mesjid Al-Haram. Pilihan jatuh pada daerah Suuq Saghir, sebelah Barat Mesjid Al-Haram denganluas tanah 31.720 meter persegi dengan ganti rugi sebesar SR 600.000.000 (US $160.000.000).

Pada bulan Ramadhan 1403 H/1983 M pembebasan tanah selesai diproses dengan membayar ganti rugi kepada sipemilik tanah dikawasan perluasan mesjid. 31.000 M2 dipakai untuk perluasan Mesjid dan 720 untuk perluasan jalan. Sejak itu, terbentanglah halaman luas dengan daya tampung ratusan ribuan jemaah dengan berbagai fasilitas.

PEMANFAATAN LANTAI ATAS (ROOF).

Untuk meningkatkan daya tampung Mesjid Al-Haram, Raja Fahd pada tahun 1405 H/1985 menginstruksikan supaya lantai atas (roof) dapat dimanfaatkan untuk tempat shalat, dipasang marmar anti panas dan dibangun eskalator(tangga berjalan). Dalam tempo kurang setahun perbaikan roof sudah selesai dan diresmikan pemakaiannya pada tanggal 1 Ramadhan 1406 H/1986 dengan mengadakan Shalat Tarawih. Roof Mesjid Al-Haram ini dapat menampung 80.000 jemaah.

Direktorat Jendral Urusan Al-Haramain pada tahap ke-4 (1985-1990) rencana pembangunan Mesjid Haram memperluas lagi halaman di daerah Syamiyah dan Syubaikah yang dapat menampung 500.000 orang.

Untuk pembebasan tanah tersebut Sidang Kabinet tanggal 29/6/1405 H (1985) menetapkan ganti rugi sebesar SR 1.133.000.000 (US $302.134.000).

Seperti yang kita lihat sekarang program tersebut sedang berjalan bahkan daerah pasar mas lama, sekarang telah menjadi halaman luas dengan marmar anti panas yang dapat pula menampung ribuan jemaah.

Raja Fahd pada tanggal 13 September 1988 telah meletakkan "batu pertama" pembangunan perluasan Mesjid Al Haram.

Rencana perluasan meliputi 57.000 meter persegi dengan totalbiaya sebesar SR 6,8 milyar. Lokasi pembangunan perluasan Mesjid terletak disebelah Barat antara Bab Malik, Bab Umrah dan Suuq Saghir yang terdiri dari lantai dasar, tingkat pertama dan roof yang dapat menampung sekitar 140.000 orang jemaah. Dibangun pula beberapa buah menara baru setinggi 89 meter sama tingginya dengan 7 menara yang sudah ada.

Setelah pembangunan annex (tambahan) ini selesai akan dapat menampung 605.000 orang dari seluruh dunia ditambah 65.000 orang yang shalat di halaman. Luas keseluruhan Mesjid Al-Haram menjadi 309.000 meter persegi.

Selain itu proyek perluasan Mesjid Al-Haram meliputi pula pembangunan jalan-jalan disekitar Mesjid, penampungan air bersih, pembuangan air kotor, penanggulangan banjir, listrik, AC central dan anti kebakaran.

TEROWONGAN RAKSASA

Untuk memudahkan lalu lintas mobil puluhan terowongan dibangun menembusi gunung-gunung batu diseputar Mekkah menuju daerah Masya'ir Muqaddasah (Mina, Muzdalifah dan Arafat). Jalan tol, ring road dan free-way baru sekeliling kota Mekkah tahun 1410 H/1990 ini sudah siap berfungsi, meskipun masih belum selesai secara keseluruhan, namun sudah dapat dimanfaatkan.

Ring Road Makkah berfungsi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas menembusi gunung-gunung batu menuju ke Mina dan Arafat. 9 jalur, dengan tambahan 1 jalur tahun ini merupakan jalan tol bebas hambatan (free-way). Pembangunan Ring Road baru di Arafat tahun ini juga sudah berfungsi.

2 terowongan pejalan kaki antara Mina dengan Babus Salam mempermudah jemaah haji melakukan Tawaf Ifadah. Sekarang tempat pejalan kaki yang menuju terowongan tersebut dilindungi dengan atap anti terik panas matahari.

Terowongan menembus gunung-gunung batu itu dikerjakan oleh tenaga ahli dan tekninisi Turki, bekerjasama denga perusahaan kontraktor nasional Saudi.

FASILITAS MESJID AL-HARAM

Untuk memperindah dan ketenangan umat Islam beribadah mesjid Al-Haram dilengkapi dengan kipas angin, jam, karpet merah, 4 buah jembatan lintas diatas Tempat Sa'i(Mas'a), lift khusus untuk orang cacat dan lanjut usia, ruangan khusus ber-AC bagi tamu-tamu negara dan perpustakaan disamping Mesjid Al-Haram.

Untuk menerangi seluruh Mesjid Al-Haram diperlukan 8 megawat listrik terdiri dari lebih 40.000 buah lampu kristal, lampu neon dan lampu sorot, sehingga seluruh ruangan Mesjid Al-Haram bermandikan cahaya, dengan 35.000 meter kabel.

SEJARAH SUMUR ZAM ZAM

Setiap umat Islam mengetahui tentang adanya air Zamzam dan setiap jemaah haji dapat membawa air zamzam kekampung halamannya untuk dinikmati famili dan sebagai obat.

Dengan kekuasaan Allah SWT, selama ribuan tahun sumur Zamzam tidak pernah kering dan habis. Sejarah Zamzam berkaitan erat dengan sejarah Baitullah Al-Haram. Sumur yang membawa berkah ini mempunyai kisah yang sangat panjang, baik sewaktu Nabi Ismail maupun sebelum dan sesudah Nabi Muhammad SAW sampai sekarang ini.

Apa yang terjadi sepanjang masa itu?

Ketika Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS sedang menyusukan putranya, Ismail AS tiba-tiba air susunya kering dan Ismail menjerit-jerit kehausan. Dengan kebingunan Siti Hajar naik ke Bukit Safa dan berlari-lari sampai ke Bukit Marwa dengan maksud mencari air. Hal demikian dilakukannya sebanyak 7 kali dan ketika sampai di Marwa pada kali ke-7, Siti Hajar mendengar suara gemuruh, turunlah Malaikat Jibril, dan memukulkan tangannya ke tanah, ada yang meriwatkan memukulkan sayapnya. Dengan kehendak Allah SWT muncullah mata air dan Siti Hajar mengatakan Zamzam, lalu minumlah sepuas-puasnya sehingga air susunya kembali penuh dan dengan tenang Ismail menyusu sampai puas.

Haripun berjalan terus.

Pada suatu ketika Makkah diperintah oleh Kabilah dari Yaman dibawah pimpinan Madad bin Umar Al-Jurhami, terjadilah pertempuran dengan musuhnya, dia kalah dan bersembunyi di sumur Zamzam.

Menurut riwayat, Madad berusaha menimbuni sumur Zamzam dengan pasir dengan maksud musuh-musuhnya kehausan. Segala harta kekayaannya juga dimasukan kedalam sumur Zamzam, kemudian Madad secara diam-diam kembali ke Yaman.

Setelah itu penduduk Makkah kesulitan air dan berusaha untuk mencari sumber air minum. Sumur Zamzam rupanya sudah tertutup pada waktu itu, tidak di ketahui lokasinya dan tidak muncul-muncul beberapa waktu lamanya, sampai pada masa Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW menjadi penanggung jawab kota Makkah.

Abdul Muthalib mengangkut air dari luar kota Makkah dengan kantong-kontong air terbuat dari kulit Onta dan memberikannya kepada para pengunjung yang datang ke Makkah.

Pada suatu malam, Abdul Muthalib bermimpi, ada yang menyuruhnya menggali sumur dekat Ka'bah. Tetapi mimpi itu dianggap sebagai mimpi semata-mata, sebagi mainan tidur. Tetapi malam berikutnya beliau bermimpi kembali seperti mimpi malam sebelumnya dan datang berulang-ulang. Dengan demikian Abdul Muthalib mengumumkan kepada kaumnya tentang adanya mimpi itu. Waktu itu juga beramai-ramai digalilah sumur Zamzam dan muncullah kembali air Zamzam.

Air Zamzam mempunyai banyak nama diantara yang terkenal adalah Zamzam sendiri, Hazmah Jibril, Sumur Ismail, Al-Asyraq, Al-Atdzam, Barakah, Sayyida, Nafi'ah, Madhnunah, Awwanah, Busyra, Sofiyah, Barrah, Ashmah, Salimah, Maimunah, Mubarokah, Kafiyah, Afiyah, Maghziyah, Thahirah, Mufidah, Murawayah, Muannasah, Tha'amul Tha'am dan Syifak us-Syaqam.

Meminum air Zamzam dinyatakan sendiri oleh Rasulullah SAW sebagai obat segala penyakit dan minuman yang mengenyangkan, mempunyai tatacara meminumnya, disunatkan menghadap ke arah Ka'bah kemudian membaca Basmallah dan membaca do'a seperti yang diriwayatkan Ibnu Abbas, artinya "Ya Allah, aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rezki yang cukup dan sembuhkanlah dari segala macam penyakit".

Kalau masa silam para tamu Allah agak sulit mendapatkan air Zamzam, tetapi sekarang siapa saja dengan mudah dapat menikmati air Zamzam yang didinginkan diberbagai tempat di dalam mesjid yang tersedia selama 24 jam. Air Zamzam dapat pula diambil untuk dibawa pulang atau dibawa ke tanah air dan dibagi-bagikan kepada keluarga. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan dana sebesar SR 60.000.000 (US $16.000.000) untuk proyek pengadaan air Zamzam.

Umat Islam memandang suci air Zamzam, air yang penuh berkah dan yang paling mulia dimuka bumi.

Rasulullah SAW bersabda : "Air Zamzam adalah air yang terbaik dan termulia di muka bumi ini".

Dalam masa 5 tahun terakhir ini selama bulan haji rata-rata 1000 M3/jam telah dimanfaatkan oleh jemaah haji dari seluruh dunia yang datang memenuhi panggilan suci Nabi Ibrahim AS.

Sejarah air Zamzam pernah mengalami pasang surut, bahkan hampir kering, yaitu pada tahun 223 H dan tahun 234 H. Kemudian Allah menurunkan hujan lebat, banjirpun melanda Mekkah. Sejak itu hingga sekarang air Zamzam tidak pernah habis.

Lembaga Riset Mesjid Al-Haram mengadakan penelitian tentang sumur Zamzam. Pada tahun 1399 H kedalaman sumur Zamzam dideteksi yang mencapai 15,6 meter, dengan maksud untuk mendinginkan air Zamzam.

Atas pengarahaan Raja Fahd sumur Zamzam diperdalam sehingga menjadi 25,6 meter.

Peneletian laboratarium membuktikan bahwa air Zamzam selamanya murni, tidak pernah ternoda dan bercampur dengan air lainnya. Kadar mineralnya sangat tinggi dan tidak memerlukan pengolahan laboratarium dan dapat langsung di minum.

Menurut saksi mata, ketika terjadi banjir di Mekkah beberapa abad yang lalu, air hujan dan air kotor tidak dapat bercampur dengan air Zamzam, seperti air biasa bercampur dengan minyak. Air Zamzam mencurahkan kembali air hujan yang masuk kedalam sumur Zamzam dan ini memang suatu keajaiban, sebuah mukjizat.

Sejarah mencatat sumur Zamzam selalu mendapat perhatian dan pemeliharaan dari para Khalifah Islam. Pada tahun 137 H Abu Jakfar Al Mansur melapisi sumur Zamzam dengan bahan semacam semen, kemudian Khalifah Al-Mahdi memperbaikinya dengan memasang atap. Pada tahun 230 H atap itu dilapisi dengan emas atas perintah Khalifah Al-Mu'tashim. Akhir abad ke IX H, diatas sumur Zamzam dibangun tempat Adzan dari bahan kayu, kemudian pada tahun 1030 H diganti dengan bangunan permanen sampai tahun 1374 H/1954.

Sekarang diatas sumur Zamzam tidak ada bangunan apapun, hanya ada tulisan "Bi'rul Zamzam"(Sumur Zamzam) yang terletak persis dibawahnya. Kalau kita ingin melihat sumur Zamzam dari dekat dapat turun ke lantai bawah tetapi tidak diperkenankan masuk dan dapat melihatnya dari balik kaca yang dibuat khusus untuk para pengunjung Baitullah Al-Haram. Satu sisi untuk Pria dan sisi lain untuk wanita. Harus diingat, dilarang memotret.

PEMOTRETAN MATA AIR ZAMZAM

Perkembangan perbaikan sumur Zamzam berjalan terus sesuai dengan perkembangan zaman. Dahulu para jemaah haji bebas mengambil air dengan timba dan bergerombolan ditepi sumur, mulai dari berwudhuk, mandi dan mencuci pakaian sehingga sekeliling sumur kotor dan bahkan masuk ke sumur. Ada jemaah yang usil memasukkan uang tembaga kedalam sumur bahkan ada uang emas, katanya untuk meminta berkat dan bersedekah, entah kepada siapa? Perbuatan sebagian jemaah haji itu kemudian dilarang keras oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi, dan dinyatakan syirik (mempersekutukan Allah) dan tidak sesuai dengan ajaran Islam (Bid'ah).

Untuk menjaga sumur Zamzam dari pencemaran udara dan kotoran, dibangunlah secara permanen pengamanan sumur Zamzam dari beton, apabila terjadi hujan lebat dan banjir, tidak akan dapat masuk kedalam sumur Zamzam.

Untuk memudahkan para jemaah haji minum air Zamzam, lantai dasar (basement) diperluas dari 135 meter persegi menjadi 1450 meter pesergi diperlengkapi dengan pendingin central dengan 220 kran air untuk pria dan 120 kran untuk wanita, disamping puluhan kran otomatis disetiap pintu masuk utama ditingkat bawah dan ditingkat atas. Di Mas'a diperlengkapi dengan beratus-ratus Water Cold yang dapat diminum kapan saja.

Untuk penampungan Zamzam dibangun bak yang dapat menyimpan 10.000 meter kubik air Zamzam dideteksi dengan computer.

Pertama kali dalam sejarah, sumber mata air Zamzam yang keluar dari celah-celah batu dapat dipotret dan difilmkan secara lebih jelas. Mata air Zamzam datang dari dua arah, satu dari arah Ka'bah dan satu lagi dari arah Jabal Abi Qubais. Pemotretan dilakukan pada akhir tahun 1399 H dan tahun 1400 H, ketika sumur Zamzam dibersihkan dan semua airnya disedot dengan mesin. Ditemukan segala macam bentuk uang logam, emas dan perak dari berbagai priode, tali temali, sandal-sandal, dan lain-lain. Lumpur pasir sumur Zamzam dikerok dan dibuang.

Sejak tahun 1406 H/1984 Raja Fahd mengeluarkan dana untuk pengangkutan 40 ton air Zamzam setiap hari ke Mesjid Nabawi di Medinah dan pada musim haji pengangkutannya berlipat ganda.

PROYEK PERLUASAN MESJID NABAWI DI MEDINAH

Tidak lengkap rasanya dalam artikel ini, apabila tidak dikemukakan selayang pandang tentang perkembangan pembangunan perluasan Mesjid Nabawi di Medinah Al Munawwarah.

Perluasan Mesjid Nabawi yang sedang berjalan sekarang ini adalah yang kelima dilakukan sejak Raja Abdul Aziz, dengan biaya lebih dari 7 milyar Riyal. Pembangunan perluasan ini (annex) langsung diawasi sendiri oleh Raja Fahd, dimana beliau duduk menjadi penasehat. Setiap tahun Raja Fahd menyempatkan waktunya selama 1 bulan di Medinah mengawasi langsung proyek ini.

Dalam perkembangan sejarah, perluasan pembangunan Mesjid Rasulullah SAW yang pertama adalah pada tahun ke-7 Hijrah, ketika Rasulullah kembali dari peperangan Khaibar dan pernyataan menganut Islam waktu itu semakin bertambah, dan Rasulullah SAW mengatakan bahwa "sudah seharusnya Mesjid kita ini diperluas".

Luas Mesjid waktu itu 1060 meter persegi, diperluas menjadi 2475 meter persegi dengan tambahan 1445 meter persegi, berarti lebih dua kali lipat luas Mesjid semula.

Perluasan kedua adalah pada tahun ke-17 Hijrah, ketika Khalifah Umar bin Khattab mengikuti ucapan Rasulullah diatas membangun perluasannya sebanyak 1100 meter persegi, sehingga luas Mesjid menjadi 3575 meter persegi.

Perluasan ketiga adalah pada tahun ke-29 Hijrah, ketika Khalifah Usman bin Affan meminta pendapat para sahabat untuk meruntuhkan bangunan Mesjid yang lama dan menggantikannya dengan yang baru berdasarkan kepada Hadist Rasulullah SAW: "Siapa yang membangun Mesjid karena Allah semata, Allah akan membuatkan rumah untuknya di Surga". Luas Mesjid menjadi 4071 meter persegi, 496 meter persegi lebih luas dari bangunan sewaktu Umar bin Khattab.

Sejarah terus berjalan. Perbaikan dan pemeliharaan Mesjid Nabawi terus menerus dilakukan. Pada masa Sultan Abdul Hamid Al Kubra, pembangunan Mesjid Nabawi memakan waktu 12 tahun (dari tahun 1265 H-1277 H), sehingga luas Mesjid waktu itu mencapai 10.302 meter persegi.

Dimasa Sultan Abdul Majid dari dinasti Usmaniyah, Turki memerintahkan supaya Mesjid Nabawai dipugar kembali dengan membangun Qubbah yang megah, dindingnya dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat suci Al Qur'an dan Asma Allah dengan warna yang serasi.

Ketika Raja Abdul Aziz, ayah Raja Fahd memerintah Arab Saudi perluasan terhadap Mesjid Nabawi dilakukan secara besar-besaran.

Kemudian diteruskan oleh Raja Saud, dengan tambahan perluasan 4056 meter persegi, sehingga luasnya menjadi 16.327 meter persegi, Raja Faisal menambah lagi menjadi 30.406 meter persegi dan Raja Khalid memperluas pula sehingga menjadi 62.807 meter persegi.

Pada tanggal 9 Safar 1405 H/2 Nopember 1984 M, Raja Fahd meletakkan "batu pertama" pembangunan annex (tambahan) lebih 5 kali lipat luas yang dibangun ayahnya, sehingga luasnya akan menjadi 98.500 meter persegi dan dapat memuat 200.000 orang shalat berjemaah sekaligus.

Untuk keperluaan perluasan sekarang ini, pemerintah mengeluarkan dana pembebasan tanah dan ganti rugi perumahan disekitarnya yang mencapai 2 milyar Riyal.

Pembangunan tambahan sekarang dilengkapi dengan pintu-pintu masuk dari samping, marmar anti panas, pilar-pilar yang dihiasi dengan berbagai seni yang sesuai dengan Islam dan kaligrafi ayat-ayat Al-Qur'an.

6 buah menara utama setinggi 104 meter dibangun dan akandiperlengkapi dengan cahaya laser yang dapat dilihat dari jarak 50 km.

Pintu-pintunya berjumlah 81 buah pintu masuk, ditambah 8 pintu masuk ke lantai dasar untuk maintenance. Dibangun pula 18 buah tangga dan 4 buah eskalator (tangga berjalan) untuk dapat naik ke lantai dua.

Untuk parkir mobil dibangun gedung berlantai dua yang dapat memuat 4000 buah mobil secara serentak.

Untuk memudahkan para jemaah mengambil air wudhukdibangun kran-kran otomatis dilantai bawah dan disekitar Mesjid Nabawi.

Riyadh, 3 Zulhijjah 1410 H/25 J u n i 1990 M

Sumber:

1. Al-Bilad, harian, 11 Juni 1990
2. Alam Assaudiyah, majalah, April 1990
3. Sejarah Zamzam, karangan Ir. Yahya Hamzah Kosyak.

Al Azhar University Cairo

MASJID DAN UNIVERSITAS “AL-AZHAR” CAIRO

Mesjid Al-Azhar mulanya didirikan oleh Jenderal Jauhar Shaqilly, seorang Panglima Perang Dinasti Fathimiyah di Mesir pada tahun 395 H (970 M).

Semenjak itu fungsi Mesjid Al-Azhar terus berkembang menjadi universitas, selain menjadi tempat shalat berjama’ah, shalat Jum’at dan shalat 5 waktu, juga menjadi tempat memperdalam ilmu-ilmu agama. Berbagai pelajar dari segenap pelosok dunia Islam ketika itu berdatangan kesana untuk menuntut pelajaran agama Islam. Dengan demikian Al-Azhar sebagai tempat menggali ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang yang di zaman sekarang disebut universitas(berhubung disitu juga diajarkan ilmu pengetahuan tingkat tinggi dalam berbagai disiplin ilmu) merupakan universitas tertua di dunia. Al Azhar selain sebagai pusat pendidikan Islam, juga sebagai pembela warisan Islam, penyebar dakwah Islam yang mulia dan mempersiapkan para kader-kader yang dapat berpartisipasi dalam segenap kegiatan kehidupan masyarakat serta menjadi pelopor kemajuan dan kesejahteraan umat.

Dimasa sekarang, mahasiswa Al-Azhar berasal dari lulusan SLTA umum dan SLTA Al-Azhar sendiri. Semenjak terjadi revolusi 23 Juli 1952 Universitas Al-Azhar telah mengalami berbagai perobahan dan perkembangan, terutama semenjak tahun1961 ketika pemerintah Mesir mengeluarkan keputusan yang menyangkut pengembangan Al-azhar yang terdiri dari enam prinsip :

1. Mengukuhkan Al-Azhar untuk tetap menjadi Universitas Islam yang terbesar

2. Al-Azhar tetap menjadi kubu pertahanan agama Islam dan kepentingan bangsa Arab

3. Mencetak sarjana Islam yang ahli dalam berbagai bidang, menyiapkan berbagai ilmu pengetahuan yang dapat memberinya kemampuan untuk menymbangkan darma bhaktinya kepada umat manusia, mampu menyampaikan ilmu dan pengalaman serta berkarya ilmiah dengan baik

4. Mendorong menghilangkan “gap” antara ilmu pengetahuan umum dengan ilmu agama dan menghapuskan perbedaan antara lulusan Al-Azhar dengan lulusan universitas lainnya dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua mahasiswa dalam dalam menuntut ilmu dan memperoleh lapangan kerja.

5. Dapat tercipta integrasi dalam bidang pengetahuan dan pengalaman antara pelaja dan mahasiswa Al-Azhar dengan pelajar dan mahasiswa sekolah/universitas umum disamping perhatian kepda studi keagamaan dan keakraban

6. Persamaan dan pengakuan ijazah pendidikan antara semua sekolah dan universitas yang ada di Repulik Arab Mesir.



Sekarang Universitas Al-Azhar mempunyai cabang di berbagai Propinsi Mesir seperti di cairo, Iskandariah, Tanta, Asiyuth, Zagaziq, Suhaijm, Manshura dll. Universitas Al-Azhar terdapat berbagai fkultas antara lain Fakultas Syari’ah, Ushuluddin, Bahasa Arab (Lughah), Dakwah, Aqidah dan Falsafah, Hadist dll. Umum adalah Fakultas Kedokteran, Pharmasi, Teknik, Pertanian, Sosiologi dll. Disamping sebuah Fakultas khusus untuk wanita (idenya timbul setelah Sheikh Al-Azhar, Dr. Muhammad Shatout berkunjung ke Diniyah Putri Padang Panjang), mempunyai fakultas antara lain Syari’ah, Bahasa Arab, Pendidikan, dan jurusan umum seperti kedokteran, ilmu jiwa, social, pharmasi dan lain-lain. (Dalam proses untuk diresmikan sebagai Universitas Al-Azhar kuhus untuk wanita).

Di Universitas Al-Azhar dipelajari berbagai bahasa asing antara lain Inggris, Perancis, Parsi, Turki, Jerman, Yunani, Ibrani dll. Bahasa Indonesia dan Malaysia hanya diajarkan sebagai bahasa-bahasa Timur untuk para mahasiswa/dosen, guru, da’I (juru dakwah) yang akan dikirim ke Indonesia, Malaysia, Thailand Selatan (Patani), Filipina Selatan dan Brunei Darussalam. Bahasa Indonesia juga dipelajari di Sekolah Tinggi Bahasa Asing di Cairo. Demikian juga halnya dengan bahasa Urdu dll.

Mahasiswa Al-Azhar selain dari putra putrid warga Mesir, terdapat juga lebih dari 70 negara yang belajar di Al-Azhar. Jumlah mahasiswa Indonesia saat ini mencapai 5000 orang.

Disamping Mesjid Agung Al-Azhar yang sudah tua itu, terdapat asrama pelajar Indonesia yang terekenal dengan “Ruaq Indonesia” dahulu Ruaq Melayu.berada disamping kanan Mesjid Al-Azhar. Ruaq/asrama ini terdiri dari 3 kamar lengkap dengan dapur dan kamar mandi.

Universitas Al-Azhar tahun 2000 ini sudah membuka cabangnya di Jakarta, Indonesia.* (Zulharbi Salim).

Krisis Teluk Antara Pro dan Kontra

KRISIS TELUK ANTARA PRO DAN KONTRA

Oleh : Zulharbi Salim

DARI krisis Teluk dapat diambil kesimpulan bahwa bangsa Arab telah menjadi bangsa terpecah belah dan tidak bersatu. Solidaritas Arab yang selama ini berkumandang dan diagung-agungkan sebagai simbol pemersatu menjadi ompong dan tercampak dari identitasnya. Apa yang disebut Qaumiyah (nasionalisme) Arab sudah tidak dapat membawakan perannya dan sudah kehilangan bentuk.

Baghdad sempat menjadi tuan rumah Sidang KTT Arab Istimewa pada tanggal 30 Mei 1990 lalu dan mendapat kesempatan mengorbitkan Saddam Hussein sebagai pemimpin Arab yang dianggap berhasil mengadakan negosiasi dengan Iran. Dia berhasil menciptakan status-quo dengan Iran setelah 8 tahun bertempur habis-habisan. Saddam mengumandangkan apa yang disebutqaumiyah Arab yang mesti dibina dan dijunjung tinggi.

KTT Istimewa tersebut, membahas masalah Palestina atas permintaan Presiden Palestina/Ketua PLO, Yassir Arafat, dihadiri oleh 19 negara Arab, Syria dan Libanon absen. Hasil KTT antara lain mengutuk pengungsi Yahudi Uni Soviet secara besar-besaran ke wilayah Palestina yang diduduki Israel, membantu perjuangan bangsa Palestina dan intifadah (revolusi batu). Menyerukan konvesi Taif bagi penyelesaian dalam negeri Libanon. Mempersatukan gerak dan langkah dalam rangka membina solidaritas Arab dan membentuk pertahanan bersama Pan Arabian.

Dalam pidato pembukaan KTT tersebut, Saddam Hussein dengan gaya seorang orator menyatakan ancaman serius yang dialamatkannya kepada Israel dan Amerika Serikat, yang disebutnya sebagai imperalis modern dengan mengatakan "jika Israel berani menyerang Irak dengan senjata nuklir, Irak akan membalas dengan serangan lebih dahsyat dan kami sanggup menghancurkan Israel, bangsa Arab tidak perlu takut" .

Belum lagi keputusan KTT Baghdad itu direalisir, khususnya mengenai pembinaan solidaritas Arab dan pertahanan keamanan bersama, dalam tenggang waktu hanya 2 bulan, pada tanggal 2 Agustus lalu secara mengejutkan Irak melakukan invasi ke Kuwait. Agaknya bagi pemimpin Irak antara pesatuan dan solidaritas Arab dengan penyerbuan ke Kuwait seperti tidak ada kaitan. Sebenarnya Saddam Hussein sudah mendapat kesempatan mengambil alih kepemimpinan bangsa Arab, ibaratnya " Karena nila setitik rusak susu sebelanga".

Akibatnya bukan saja merugikan perjuangan bangsa Palestina dan PLO, tetapi juga dunia Arab sendiri, bahkan menguntungkan Israel disatu pihak dan Iran dipihak lain. Iran yang selama 8 tahun menjadi musuh Irak, dapat mengambil manfaat dengan timbulnya krisis Teluk. Iran dapat menetralisir pertentangannya dengan Irak. Iran dalam hal ini seperti mendapatkandurian runtuh.. Saddam Hussein secara tidak diduga dan mengejutkan menarik pasukannya disepenjang perbatasan Shatt Al-Arab yang selama 8 tahun menjadi ajang sengketa dan pertempuran.

Bukan itu saja, Irak mengembalikan tawanan perang Iran dengan imbalan agar Iran menyerahkan sekitar 40.000 lebih tawanan Irak di Iran. Tawanan-tawanan ini begitu tiba di Irak, langsung ditempatkan di Kuwait dan disepanjang perbatasan Irak-Saudi.

SOLIDARITAS ATAU BENCANA

Masa depan negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah mendapatkan dampak lebih berat, akibat krisis Teluk Persia. Dampak tersebut dirasakan di sektor ekonomi dan kegoncangan perdagangan di dalam negeri. Tidak semua negara Arab penghasil tambang minyak. Yordania misalnya, sebuah negara terletak diutara Arab Saudi dan di Barat Irak, 60% menggantungkan minyaknya dari Irak yang dibeli Yordania dengan harga miring. Kini, negara yang luasnya 90.089 km persegi itu. (lebih luas sedikit dari propinsi Riau) berpenduduk sekitar 7 juta orang dengan ibukota Amman, adalah negara yang paling miskin tambang minyak, tetapi negara terbesar dalam hal penampungan pengungsi. Orang-orang Palestina mengungsi ke Yodania dan kini harus pula menambah dilemmanya dengan ribuan pengungsi dari Irak dan Kuwait.

Embargo ekonomi terhadap Irak yang ditetapkan DK PBB dengan terpaksa harus dilaksanakan Yordania, akibatnya 80% hasil pertanian dan industri Yordania yang selama ini di ekspor ke Irak menjadi terhenti. Harga tidak terkendali. Para pengungsi menyebabkan Yordania harus mencari dana tambahan. Arab Saudi tampil segera mensupply Yordania dengan minyak sebagai pengganti minyak Irak, dengan harga dibawah harga pasar. AS, Jepang dan MEE menyediakan dana buat menunjang ekonomi Yordania.

Adapun sikap Raja Hussein sendiri dalam krisis Teluk lebih condong ke Irak, meskipun tetap menyesalkan pencaplokan Kuwait. Raja Hussein absen dalam KTT Liga Arab di Cairo disebabkan Yordania adalah anggota Dewan Kerjasama Arab bersama Irak, Mesir dan Yaman. Mesir setelah krisis Teluk menyatakan menarik diri. Raja Hussein biasanya muncul sebagai figur yang menonjol dan selalu bersikap netral, tidak dapat mempertahankan sikap tersebut terhadap Irak. Sebabnya, selain anggota Dewan Kerjasama Arab juga karena faktor tekanan dari dalam negeri. Pendukung Saddam cukup potensiil di Yordania, ditambah dengan warga Palestina yang mencapai 35% penduduk Yordania. Negara ini banyak mendapatkan bantuan dari Amerika dan Inggris.

Untuk mempertahankan identitas, Raja Hussein berusaha bersikap agresif dengan mengadakan kunjungan ke Amerika dan Inggris menjelaskan situasi krisis Teluk. Sebelumnya, Raja Hussein berangkat dulu ke Baghdad. Tampaknya usaha-usaha tersebut berhasil juga menjadikan status quo di kawasan Teluk, selain itu Raja Hussein tanggal 20 September 1990 mengadakan KTT terbatas di Rabat dengan Raja Hassan II dan Presiden Chadli Benjedid. KTT terbatas tersebut mencoba menetralisir situasi dengan mengemukan berbagai pendapat untuk dapat membantu penyelesaian krisis dengan negosiasi dan menjauhi global disaster (bencana dunia). Ketiga pemimpin Arab tersebut mencoba mengajukan semboyan solidaritas Arab harus dijunjung tinggi.

ANTARA PRO DAN KONTRA

5 Negara Arab yang berada disepanjang Laut Merah, Mesir, Sudan,Yaman, Djibouti, dan Arab Saudi memiliki potensi arus lalu lintas laut, ditambah dengan Arab Saudi memiliki pula pelabuhan dan pantai di Teluk Persia. Arab Saudi khususnya memang menimbulkan iri hati Irak yang sama sekali tidak mempunyai pantai, selain yang terletak dimulut kota Basra, muara sungai Efrat dan Tigris. Keinginan memiliki pelabuhan bebas inilah yang menjadi salah satu sebab pendudukan Irak di Kuwait, memenuhi ambisi Presiden Saddam.

Menanggapi terjadinya krisis Teluk akibat penyerbuan Irak ke Kuwait, tampaknya tidak semua negara Arab menentangnya, ada yang terang-terangan mendukung, ada pula bersikap menahan diri dan absen disamping ada yang mengutuknya. Antara pro dan kontra ini agaknya termasuk ciri-ciri khas bangsa Arab. Berikut ini beberapa negara yang mendukung Irak.

Menjadi pertanyaan bagi pengamat masalah Timur Tengah, kenapa Sudan bersikap apatis dibawah kepemimpinan Jenderal Omar Basyir? Basyir lebih condong mengikuti pola-pola pemikiran Saddam dan Gaddafi dan karena itu pula mendukung tindakan Saddam dan memboikot Sidang KTM dan KTT Liga Arab membicarakan krisis Teluk. Persoalannya menyangkut jasa baik Presiden Irak yang memberikan bantuan senjata dan amunisi kepada Sudan dalam menghadapi pemberontakan John Garang di Sudan Selatan.

Kolumnis harian Asharq Al-Awsat , Sir Sidehmed, edisi 15 September 1990 menulis mengenai sikap Sudan, tidak hadirnya Sudan dalam Sidang KTM Liga Arab di Cairo membuat posisi negara ini terjepit antara dua kepentingan. Hubungannya dengan Irak dan hubungannya dengan Arab Saudi. Ketika Raja Fahd meminta Sudan mengirimkan bantuan pasukan bergabung dengan pasukan multinasional di wilayah Saudi, ditampik dengan alasan adanya pasukan Amerika dan sekutunya (asing) di Arab Saudi. Sudan selama ini mengalami berbagai goncangan di dalam negeri diantara pemberontakan di Selatan dan percobaan penggulingan kekuasaan. Usaha kup ini gagal dan 28 perwira menengah Sudan dihukum mati. Kemelut lain adalah akibat banjir besar tahun lalu menyebabkan ribuan rakyat Sudan mati kelaparan. Disaat itu, muncullah bantuan sandang dan pangan dari Raja Fahd. Keadaan ini mestinya dipikirkan oleh pemimpin Sudan.

Sudan yang terletak di Selatan Mesir dan berhadapan langsung dengan Saudi di Timur (hanya dipisahkan Laut Merah), mempunyai area seluas 2.504.530 km persegi, terluas di Afrika dan termasuk negara ke-9 terluas didunia, berpenduduk sekitar 24. 500. 000 jiwa , ibukotanya Khartoum.

Sudan berpenduduk berlainan suku, di utara Arab dan di selatan Negro perbedaan suku sering menimbulkan kerusuhan rasial telah memporak-porandakan negara itu, berbagai pemberontakan timbul, guling-menggulingkan kekuasan berjalan terus dan ekonomi semakin parah. Presiden Jaafar Numeiri yang menjadi Presiden tahun 1971 dapat memperbaiki ekonomi dalam negeri secara bertahap tetapi menjalankan kekuasaan tangan besi. Korupsi dimana-mana. Dia digulingkan Jenderal Abdurrahman Siwareddahab tanggal 6 April 1971, Numeiri lari ke Mesir. Pemerintahan Siwareddahab dapat menetralisir keadaan dalam negeri dan mengembalikan kehidupan politik dengan memunculkan kembali parpol-parpol.

Kemudian menyerahkan kekuasaan kepada Presiden terpilih Sadiq Al-Mahdi tahun 1986. Tampaknya kehidupan partai di Sudan tidak membawa perobahan, muncullah Jenderal Omar Basyir menggulingkan Mahdi tahun 1989.

Sikap pemerintah Sudan terhadap krisis Teluk tampaknya lebih condong memihak Irak, karena ada unsur-unsur kesamaan pemikiran antara Jenderal Basyir dengan Presiden Saddam Hussein. Salah satu pers Barat mengungkapkan adanya Radar dan Rudal Irak ditempatkan di wilayah Sudan menghadap ke Timur (Arab Saudi), cukup membuat Raja Fahd berang.

YAMAN
Yaman dahulunya terdiri dari Yaman Utara dengan ibukota Sanaa dan Yaman Selatan dengan ibukota Aden. Peta Yaman berobah sejak Nopember 1989 dengan pernyataan kedua pemimpin negara itu, menjadikan Yaman negara kesatuan. Keanggotaan Yaman di Liga Arab dan di PBB serta lembaga internasional lainnya hanya membawa nama satu Yaman, tanpa Utara dan Selatan. Presidennya adalah Kolonel (sekarang Jenderal) Ali Abdullah Saleh, sedangkan wakilnya mantan Presiden Yaman Selatan, Ali Al-Baidh.

Luas Yaman (setelah digabung) 481.740 km persegi, berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, berpenghasilan katun dan hasil pertanian. Semula di Yaman tidak ditemukan tambang minyak, namun 1984 perusahaan Hunt Oil dari Dallas, Amerika menemukana sumber minyak di Yaman Utara, tetapi belum memadai.

Berbicara mengenai Yaman, meskipun telah bergabung dibawah satu bendera Yaman, harus diklasifikasikan karena adanya pandangan politik berbeda sebelumnya. Andaikata Yaman belum berfusi, barangkali sikap Yaman Utara lebih banyak condong mendukung blok Arab Saudi ketimbang Yaman Selatan yang sempat diwarnai dengan faham sosialis pro Soviet. (Vide artikel penulis dalam majalah Panji Masyarakat No. 246, tahun ke XIX, tanggal 1 Mei 1978).

Mengenai sikap Yaman terhadap krisis Teluk, kiranya dapat dimengerti kenapa lebih condong berpihak mendukung Irak. Selain Yaman menjadi anggota Dewan Kerjasama Arab, pengaruh kepemimpinan Saddam cukup besar bagi Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh. Bantuan minyak Irak bagi Yaman (baca: Selatan) cukup potensil, ditambah bantuan penasehat militer dan senjata. Konon, di Yaman juga ada pangkalan rudal Irak, dan praduga ini harus dibuktikan lebih jauh, sebelum mengklaimnya. Mana tahu hanya sekedar isu menakuti-nakuti saja.

Hubungan Yaman dengan Arab Saudi selama ini cukup akrab, khususnya sikap serba toleransi Arab Saudi kepada Yaman (baca: Utara). Pekerja-pekerja Yaman mendapatkan kemudahan di Arab Saudi dan dapat tinggal tanpa batas. Bantuan di sektor ekonomi, jalan raya, pembangunan irigasi dan pertanian di Yaman cukup besar. Arab Saudi membiayai beberapa proyek di Sanaa. Bukan saja Arab Saudi, negara-negara Teluk (termasuk Kuwait) juga banyak memberikan bantuan keuangan memperbaiki ekonomi Yaman.

Negara Arab lain yang bersikap mendukung adalah Meuritania, sebuah negara di pantai Barat Arfika, seluas 1.085.210 km persegi, berpenduduk sekitar 2,2 juta jiwa, ibukotanya Nouakchoot. Meuritania bertetangga dengan Maroko dan Aljazair, sebuah negara berpadang pasir. Penduduknya kebanyakan bangsa Arab Berber yang suka hidup mengembara dan berpindah-pindah sebagai pengembala ternak dari suatu tempat ketempat lain. Negera ini terkenal dengan sengketanya dengan Maroko mengenai Sahara Barat dibawah Front Polisario. Meskipun negara ini tidak banyak muncul dalam percaturan politik dunia Arab, tetapi diperhitungkan juga sebagai anggota Liga Arab.

Palestina dibawah pimpinan Yasser Arafat jelas-jelas mendukung sikap Irak dalam menghadapi krisis Teluk. Yasser Arafat adalah teman baik Saddam Hussein, bahkan agak dekat. Dalam konteks ini pula Yasser Arafat terus terang menyatakan bahwa kepentingan bangsa Palestina tersangkut kepada bantuan Irak, Diatas sudah dikemukakan bahwa Baghdad menjadi tuan rumah KTT Arab khusus membahas masalah Palestina. Sikap Arafat ini memperkuat posisi Saddam Hussein dalam meneruskan invasinya di Kuwait.

Dengan sikap Yasser Arafat yang pro Irak, hubungannya dengan negara Arab lain dikecam pedas, andil dunia Arab bagi manifestasi perjuangan bangsa dan rakyat Palestina cukup besar, termasuk andil Kuwait. Di Kuwait sebenarnya banyak pengungsi Palestina bermukim, ada juga yang sudah menjadi warga negara Kuwait bahkan mendapat posisi penting dalam pemerintahan. Sayangnya, Kuwait secara umum memperlakukan warga Palestina penduduk kelas II yang dianggap tidak lebih dari seorang pelarian yang meminta suaka politik. Dapat juga dimengerti, kenapa beberapa hari setelah serbuan Irak ke Kuwait, sejumlah rakyat Palestina dimana-mana unjuk rasa memberikan dukungan kepada Irak.

Yassir Arafat pernah mengusulkan supaya Kuwait dijadikan Monaco kedua di Teluk Persia dibawah koordinator Irak. Usul ini membuat dunia Arab semakin berang kepada Arafat dan membuat kewibawaan, kepemimpinan, dan pamornya merosot pudar.

Tunisia, sebuah negara Arab lain di pantai laut Tengah, sejak semula bersikap absen. PLO dan pemerintahan sementara Palestina berpusat disana. Presiden Zainal Abidin Ali, ketika diundang Presiden Mubarak menghadiri KTT Istimewa tanggal 10 Agustus lalu di Cairo, ditampiknya dengan alasan tidak cukup waktu bagi mempersiapkan pembahasan krisis Teluk, untuk itu Presiden Tunisia meminta jadwal Sidang ditunda beberapa hari, yang akhirnya ditolak. Tunisia sama sekali absen dalam KTT tersebut, Buntutnya Sekjen Liga Arab asal Tunisia, Chadli Klibi diminta mengundurkan diri dari Liga Arab setelah 11 tahun dijabatnya. Luas wilayah 164.206 km persegi, berpenduduk sekitar 10 juta jiwa.

Semula Aljazair dan Lybia bersikap kontra terhadap invasi Irak ke Kuwait, tetapi kemudian tampaknya kedua negara itu bersikap lebih netral dan sangat hati-hati. Gaddafi berusaha menetralisir keadaan dengan mengemukakan usul supaya Irak dan Kuwait berunding langsung, kalau perlu untuk mengembalikan kedaulatan Kuwait yang sah harus mengorbankan dua pulau kecil kaya minyak yaitu Bubyan dan Warba kepada Irak atau mengabulkan permintaan hak sewa Irak.

Aljazair dan Lybia tampaknya begitu hati-hati mengambil sikap, karena berdasarkan kepada pengalaman perjuangan kedua negara tersbut.

KONTROVERSIAL

Dengan kehadiran pasukan Amerika dan sekutunya (bukan pasukan Arab dan beberapa negara Asia), di Arab Saudi menimbulkan masalah yang kontroversial. Praduga semula tentang kehadiran pasukan AS erat sangkut pautnya dengan mempertahankan kepentingan minyak di kawasan Teluk dari sekedar hanya menghadapi invasi Irak ke wilayah Arab Saudi. Dan ini pula yang menjadi alasan kuat bagi Presiden Saddam Hussein untuk tidak melepaskan Kuwait. Jangankan bersedia menarik pasukannya dari Kuwait, berundingpun brlum bersedia. Sikap Irak tetap tegar menolak semua tuntutan Arab dan PBB buat meninggalkan Kuwait tanpa syarat.

Arab Saudi terus mempesiapkan segala sesuatu untuk mempertahankan kedaulatannya dari ancaman Irak. Teluk Arab kini ramai dengan pasukan asing dan multinasional yang belum dapat dipastikan sampai kapan keberadaannya di kawasan.

Status-quo sekarang ini menjadikan pihak-pihak terkait berusaha mengkonsolidasikan diri menghadapi setiap kemungkinan. Keadaan ini tampaknya memang disengaja atau dengan kata lain sudah ada dalam skenario.

Negara-negara Arab yang mengecam invasi Irak Kuwait adalah semua negara Teluk Persia yang terdiri dari Arab Saudi, Bahrain, Uni Persatuan Emirat, Oman, Qatar dan Kuwait sendiri. Keenam negara ini adalah anggota Dewan Kerjasama Teluk semacam ASEAN. Berikutnya, Mesir, Suriah, Libanon, Somalia, Djibouti, Somalia dan Maroko.

Yang mengirim pasukan multinasional ke Arab Saudi adalah Mesir, Maroko dan Suriah.

Perpecahan dikalangan pemimpin Arab tampaknya semakin terus meruncing dan entah kapan selesainya, hanya waktulah yang menentukan dan Tuhan Yang Maha Tahu.***

Riyadh, 22 September 1990.

Note : Artikel ini dimuat Harian :
ANGKATAN BERSENJATA, edisi No. 8527, Thn XXVI, tgl 8 Oktober 1990.

Peristiwa Perang Teluk:Korban Bom Kimia Irak

KORBAN BOM KIMIA IRAK

SUDAH BERJATUHAN


Apabila perang Teluk Persia benar-benar pecah, kita tidak dapat membayangkan betapa fatal akibatnya bagi kehidupan manusia. Apa yang disebut dengan "Chemical Weapon" yang kita kenal dengan "senjata kimia", benar-benar ada dan pernah dicoba bukan saja kepada tikus dan binatang, tetapi juga kepada manusia.

Bukti dan kenyataan berbicara , sama sekali tidak dapat dibantah, benar-benar telah dicoba oleh Presiden Saddam Hussein dan serdadunya kepada rakyat dan bangsanya sendiri suku Kurdi di Irak Utara.

Peristiwa ini dikenal dengan pembantaian Halbaja, sebuah kota kecil pemukiman suku Kurdi yang memberontak kepada Presiden Saddam Hussein pada pengujung tahun 1988. Ribuan rakyat Kurdi mati seketika.

Pejuang bangsa Kurdi ingin membebaskan diri dari kekuasaan Saddam Hussein dan mengumandangkan kalimat Tauhid, "La Ilahailallah, wa Muhammadan Rasulullah" , mengangkat senjata melawan kekejaman penguasa Baghdad yang sekuler, pada akhirnya menerima nasibnya yang amat drastis. Seluruh penduduk kota Halbaja, tua muda, perempuan dan anak-anak hancur lebur ditelan senjata kimia beracun.

Bom-bom kimia yang dilepaskan dari udara itu membuat pejuang-pejuang bangsa Kurdi bertekuk lutut, bukan saja manusia Kurdi yang hancur juga kemulian mesjid dan madrasah dihancur-leburkan betul-betul suatu peristiwa yang telah dicatat sebagai noda hitam rezim Saddam Hussein.

Senjata kimia itu pulalah yang amat ditakuti sekarang ini, andaikata perang Teluk meletus.. Saddam Hussein sering sesumbar akan melepaskan senjata kimianya lewat rudal Scud dan lewat pesawat tempur. Senjata kimia yang beracun ini akan dapat membumihanguskan Arab Saudi dan kawasan Teluk Persia dalam sekejap. Ancaman Irak itu membuat Amerika dan sekutunya menjadi kecut, namun ancaman dibalas pula dengan ancaman lebih dahsyat lagi. AS juga akan melepas bom kimianya untuk mnghancurkan instalasi pabrik senjata kimia Irak lebih cepat .

Dengan demikian akan terjadilah perang terbuka yang akan menjurus kepada perang dunia ke III.

Senjata kimia serupa juga digunakan Saddam Hussein ketika perang delapan tahun dengan Iran. Semula Irak membantah sama sekai tidak mempunyai pabrik senjata kimia, tetapi kemudian terbukti senjata kimia Irak telah memporak-porandakan rakyatnya sendiri.

Ketika SaddamHussein menutupi keganasannya itu, sebuah tim dari Palang Merah Internasional menemukan kenyataan amat mengerikan seperti dapat dilihat dalam foto-foto, suatu kejadian yang tidak dapat dibantah.

Selain senjata kimia, Irak kemungkinan besar juga mempunyai senjata nuklir. Pusat pembangkit senjata nuklir Irak pernag di bom oleh Irael sehingga Irak harus memindahkan pusat nuklirnya ketempat yang baru.

Instalasi itu kini sudah diketahui posisinya dan jika perang meletus, pusat-pusat nuklir Irak inilah yang akan dihancurkan lebih dulu.

Sebuah harapan menjelang "deadline" 15 Januari 1991 disampaikan kepada pihak terkait di kawasan Teluk untuk tidak akan melepaskan sebuah pelurupun dan akan kembali kepada keadaan normal. Semua pihak menginginkan perang tidak akan meletus seperti yang dikatakan Presiden AS, George Bush dalam pesan tahun barunya kepada pasukan AS di Teluk "Anda akan kembali ke Amerika tanpa sebutir pelurupun ditembakkan". mudah-mudahan. (ZS)



(Haluan Padang, 3 Januari 1991)

PP ALHARBI TERIMA SANTRI BARU

PONDOK PESANTREN MODERN

AL HARBI
MENERIMA PENDAFTARAN SANTRI BARU
TAHUN PELAJARAN 2009-2010

TINGKAT :
1. MADRASAH TSANAWIYAH
2. MADRASAH ‘ALIYAH

5 JUNI – 5 JULI 2009

PENDAFTARAN DI SEKRETARIAT :
SAWAH JAUH – PABALUATAN – KEC. RAMBATAN KAB. TANAH DATAR
TELP. (0752) 75755092 – HP. 081371153532

Kamis, 04 Juni 2009

KISWAH KA'BAH

KISWAH KA'BAH

Oleh : Zulharbi Salim

Kita mengetahui bahwa Kab'bah adalah Kiblat umat Islam di seluruh dunia, berada di Pusat Kota Suci Makkah Al-Mukarramah mempunyai sejarah yang panjang, sejak didirikan oleh Nabi Ibrahim Alaihis Salam dan Putranya Nabi Ismail AS.

Kesanalah umat Islam datang berkunjung melaksanakan Ibadah Haji, sebagai Rukun Islam ke-5 pada bulan Zulhijjah setiap tahun.

Berikut ini adalah selayang pandang tentang Kiswah (Kelambu) Ka'bah yang perlu anda ketahui.

Sumber sejarah menyebutkan bahwa orang pertama yang membuat dan memberikan Kelambu Ka'bah adalah Nabi Ismail bin Ibrahim AS. Kemudian diteruskan oleh Adnan bin Adam, kakek tertinggi Nabi Muhammad SAW.

Pada zaman sahabat diteruskan oleh para Khalifah. Ketika Raja Himyar berkuasa, dilanjutkan oleh Tubba' Al-Himyari dan digantikan oleh Al-Ma'ala dan Al-Washil.

Selain itu sejarah juga mencatat kaum wanita pertama membuat kelambu Ka'bah adalah Nabilah binti Hubab istri Abdul Muthalib dan Ibu Al-Abbas.

Pada tahun ke-X Hijrah, bertepatan dengan Hujatul Wada' (Haji Perpisahan) Rasulullah memasang Kiswah (Kelambu) Ka'bah sampai beliau wafat pada tahun ke-XI Hijrah.

Pada masa Khalifah Abu Bakar Al-Siddiq, Ka'bah dihias dengan kelambu Al-Qabathi (tenun). Masa Khalifah Umar bin Khatab dan masa Khalifah Usman bin Affan kelambu Ka'bah dibiayai dari Baitul Maal.

Khalifah Umar orang pertama yang menetapkan supaya Ka'bah diberi dua kelambu, satu terbuat dari sutera dipakai pada hari Tarwiyah (8 Zulhijjah) dan yang satu lagi dibuat dari Al-Qabathi (tenun) dan dipasang pada tanggal 27 Ramadhan.

Setelah berakhirnya masa pemerintahan para Khalifah, tiba masa Muawiyyah bin Abi Sofyan, dimana beliau memberi kelambu Ka'bah yang dibuat dari sutera 2 kali setahun. Hal yang sama diteruskan oleh Yazid bin Muawiyyah, Abdullah bin Zubair dan Abdullah bin Marwan.

Setelah itu Khalifah Al-Ma'mun memasang kelambu 3 kali setahun, dilanjutkan oleh Al-Nashir dari dinasti Abbasiyah yang memerintah pada masa Salahuddin Al-Ayubi, memberi kelambu Ka'bah dengan warna hijau dan hitam. Sejak saat itulah kedua warna ini terus dipakai.

Pada saat berakhirnya pemerintahan dinasti Abbasiyah datanglah Raja Zahir Baibar yang meneruskan tradisi memberi kelambu Ka'bah, kemudian pada tahun 659 H, Raja Yaman bernama Al-Mudhaffar melakukan penggantian kelambu Ka'bah secara bergiliran dengan Raja-raja Mesir.

Tidak hanya itu, pada tahun 710 H didepan pintu Ka'bah dipasang tabir berukir yang diberi nama Al-Burqu'.

Sejarah terus berjalan, pada tahun 751 H Raja Mesir, Ismail bin Muhammad bin Qawlun telah mewakafkan sebagian hartanya khusus untuk Kiswah Ka'bah dalam jangka yang cukup lama.

Sebelum Arab Saudi diperintah Raja Abdul Aziz Al-Saud, Kelambu Ka'bah ditenun di Mesir, bahkan beberapa tahun kemudian, Mesir masih mengirimkan setiap tahun secara kontinu. Setelah Kerajaan Arab Saudi mulai menemukan minyak dan ekonominya semakin melaju, Raja Faisal bin Abdul Aziz membangun pabrik Kiswah Ka'bah di Ummul Qura, Makkah.

Produksi pertama langsung dipasangkan sendiri oleh Raja Faisal, disaksikan oleh wakil-wakil pemrintah negara sahabat.

Perhatian pemerintah Arab Saudi terhadap Kiswah Ka'bah terus ditingkatkan, dengan mendatangkan tenaga ahli dari Mesir dan berbagai negara Islam lainnya dengan mempergunakan teknologi baru disamping tetap memakai sistem sulam yang harus dikerjakan dengan tangan.

Mengenai pabrik Kiswah Ka'bah dibangun diatas tanah seluas 100 meter pesegi yang terdiri beberapa bagian antara lain bagian sulam, suatu pekerjaan tangan yang memerlukan keahlian khusus. Benang katun tebal dengan ukuran berbeda-beda dipintal dan dilapisi benang emas. Bagian dalam dari Kiswah dibuat dari benang katun yang didatangkan dari Mesir.

Pada bagian dalam Kiswah itu disisipkan benang pemisah yang berfungsi sebagai pelipat. Kaligrafi disulam dengan benang emas yang bermutu tinggi, dan kaligrafi yang terdapat disetiap sudut



Kiswah dilapisi dengan perak murni.



Sebuah kelambu Ka'bah menghabiskan 670 kg sutera murni yang terdiri dari 47 gulung dan setiap gulung panjangnya 14 meter dan lebarnya 95 cm. Luas kelambu keseluruhan 2650 meter persegi.

Biaya kelambu Ka'bah sekitar 17 juta Rial atau sebesar 4.534.000 US Dollar, termasuk bahan baku, biaya operasionil dan gaji pegawai.(Abu Razi).***



Riyadh, 20 Juni 1990



Referensi :

1. Harian Al-Bilad, tanggal 17 Juni 1990, Jeddah.

2. Kantor Berita IINA, Jeddah.

Kisah Keluarga Asmarinda Pabalutan

Kisah Keluarga Asmarida, Warga Pabalutan Rambatan
Dua Puteranya Lumpuh, Pernah Digendong ke Sekolah
Direlise oleh PPI-India

Oleh Admin Padek 1

Sabtu, 30-Juli-2005, 11:54:207

Tidak bisa dipungkiri. Bahagia dan sedih merupakan romantika kehidupan yang harus dilalui setiap insan. Ketika kebahagiaan ditutupi kedukaan, hanya penyerahan diri kepadaNya, satu-satunya obat pelipur lara, sebab, hal itu bagian dari ujian Allah kepada hambanya.
Hal itu pula yang kini dilalui Keluarga Asmarida (44 th) warga Pabalutan Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanahdatar.
Walaupun terasa pahit tapi liku-liku kehidupan itu harus dilaluinya dengan penuh ketabahan. Terkadang ada rasa dalam batinnya, tak siap menerima kenyataan hidup yang harus dilaluinya. Dua dari tiga orang anaknya, Afrianto (12 th) dan Agus (10 th), kini menderita kelumpuhan. Sedangkan si sulung, Eva kini menjadi siswa kelas II SMP.
Kepedihan makin tak terkira ketika dua anaknya yang malang tersebut terpaksa harus ditinggalkan di rumah lantaran Asmarida harus banting tulang mencari sesuap nasi untuk kehidupan anak-anaknya. Suaminya, Asril (52), meninggal dunia lima tahun silam.
Ketika Asmarida bekerja, kedua anaknya yang lumpuh hanya dapat menatap kehidupan teman-temannya dengan tatapan hampa, padahal sebelum kelumpuhan itu menyerang, keduanya sempat menikmati pendidikan di SD Bukit Sangok. Disaat masih sekolah, keduanya termasuk anak yang pintar, yang dibuktikan dari rapor dan pengakuan para guru mereka.
Perihal penderitaan Afrianto, suatu ketika di tahun 2002, sepulang sekolah ia berjalan tertatih-tatih.Ketika ditanya penyebabnya, Afrianto pun tak mengetahuinya. Ia mengaku tak pernah jatuh.
Ketika dia pulang kaki terasa sakit dan jalannya seperti merangkak-rangkak. Melihat kondisi itu, dicobalah mengobati anaknya tersebut ke puskesmas, tapi tidak mengalami perubahan.Malahan kemudian anaknya tidak bisa lagi berjalan.
Akhirnya dia coba membawa anaknya berobat ke dukun kampung, juga tak mengalami kemajuan, bahkan sempat pula membawa anaknya tersebut berobat ke dokter syaraf di Bukittinggi, tapi hanya satu kali sebab biaya untuk pengobatan anaknya tersebut dia tidak punya.
Apalagi setelah suaminya meninggal, dia sendirilah yang bekerja mengambil upah di sawah. Upah yang diterimanya cukup untuk biaya makan sehari-hari saja. Rumah yang ditempati sekarang berasal dari pemberian keluarga.
Asmarida berkeinginan agar anaknya tetap bersekolah, sehingga masa depannya tak suram dikemudian hari. Dalam kondisi kelumpuhan itu, Afrizon tetap sekolah.
Untuk sampai ke sekolah dan kembali pulang, Asmarida terpaksa menggendongnya.
Semua penderitaan dan rutinitas itu berlangsung tanpa henti. Hanya saja, selang setahun kemudian, penderitaannya bertambah. Kini giliran anak ketiganya yang saat itu baru duduk di kelas I SD mengalami hal yang sama.
Suatu ketika, sepulang sekolah, Agus berjalan sempoyongan, tertatih-tatih. Persis yang dialami kakannya, setahun sebelumnya. Berbagai upaya dilakukan, namun kesembuhan yang diharapkan tak jadi kenyataan. Kini, Asmarida hanya pasrah menatap masa depannya bersama ketiga anaknya.
Keadaan itu terlihat sekali Ketika Koran ini berkunjung ke rumahnya di Jorong Pabalutan walaupun sedikit mengejutkan Asmidar,apalagi saat ini dia sedang memandikan kedua anak-anaknya yang lumpuh tersebut dengan penuh kasih sayang dimuka rumahnya tapi setelah menjelaskan kedatanganya mendengar informasi kelumpuhan dua putera tersebut, barulah dia memahami, malah dengan nada sabak dan sedih mereka menuturkan awal perjalanan kehidupan putera tersebut sehingga mengalami kelumpuhan.
"Saya tak pernah menduga dua putra saya lumpuh mendadak," jelasnya ketika memandikan kedua anaknya tersebut. (mal)

http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=3772

SURIAH

KETERANGAN DASAR

REPUBLIK ARAB SURIAH



I. UMUM


01. Nama Negara : Republik Arab Suriah (The Syrian Arab Republic).

02. Ibukota : Damaskus

03. Merdeka Tahun : 1946

04. Kepala Negara : Presiden (Hafez Al-Assad – 1971 s/d sekarang)

05. Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri, Dr. Muhammad Mustafa Mero

06. Ketua Parlemen : Abdul Kadir Kaddoura

07. Menteri Luar Negeri : Farouk Al-Shara’ (1987 s/d sekarang)

08. Bahasa Nasional : Arab

09. Agama : Islam, Kristen namun terdapat juga penduduk Yahudi.

10. Mata Uang : Syrian Pound (Lira)

11. Jumlah Penduduk : 17.5 juta (1999)

12. Etnis Suku : Arab, Kurdi, Armenia, Sarkas

13. Pendapatan Perkapita : US$. 1.109 (1998)

14. Laju Inflasi : 4,8 % (1998)

15. Ekpor Utama : Minyak Bumi, Phosphat, Katun/Kapas, Hasil-hasil

Pertanian (gandum, sayuran, buah-buahan, hasil ternak)

dan tekstil.

16. Hari Nasional : 17 April

17. Lagu Kebangsaan : Humat al-Diyaar

18. Bendera : Merah, Putih, Hitam dengan dua bintang warna hijau

di tengah



II. GEOGRAFIS


1. Luas wilayah : 185.180 km2 (hampir 1,5 X P. Jawa) terletak antara : 39 derajat Garis Bujur Barat, 47 derajat Garis Bujur Timur, 41.5 derajat Garis Lintang Utara dan 36 derajat Garis Lintang Selatan.

2. Perbatasan : Sebelah Utara : Turki

Sebelah Timur : Irak

Sebelah Selatan : Jordan

Sebelah Barat : Lebanon dan Laut Tengah.

3. Kota-kota besar/wisata : Damaskus, Aleppo, Lattakia, Tartous, Der Al-Zour, Palmyra, Homs.

4. Iklim : Suriah beriklim Mediterania (sub tropis) dan mempunyai musim dingin mulai Nopember – Pebruari dengan temperatur rata-rata 5 – 15 derajat C. Pada bulan Januari dan Pebruari biasanya salju turun di daerah-daerah pergunungan dan kadang-kadang juga di kota Damaskus. Musim panas mulai bulan Maret – Oktober, temperatur udara rata-rata 30 – 35 derajat C. Pada bulan Juli dan Agustus temperatur udara mencapai 48 derajat C.


III. SEJARAH SINGKAT


A. Suriah Kuno


Menurut sejarah, wilayah Suriah kuno meliputi Jordan, Israel, Lebanon dan Suriah modern. Mengingat letaknya yang sangat strategis, kota-kota pantainya dijadikan pusat perdagangan Kekaisaran Punisia dan tetap menjadi pusat perdagangan penting bagi penguasa selanjutnya yaitu Kekaisaran Romawi, Persia, Mesir, Babilonia, Macedonia, Assiria, Bizantin serta Arab. Masa-masa ini merupakan masa penting bagi pembentukan sejarah dan kebudayaan Suriah. Kota Damaskus bahkan sering disebut sebagai Ibukota negara yang tertua di dunia,karena dihuni secara terus-menerus sejak 2000 SM.

Pada tahun 635 kaum Arab Muslim berhasil merebut Suriah dari Kekaisaran Bizantin. Pada tahun 661-750 Dinasti Umayyad memerintah Suriah. Selama kekuasaan Islam ini bahasa Arab menjadi bahasa nasional menggantikan bahasa Yunani pada masa Bizantin. Setelah itu, sampai akhir abad ke-15, Suriah berkali-kali mengalami pergantian peguasa dari Arab Muslim, Tentara Salib , Mongol serta Mamluk.

Pada tahun 1516 Suriah resmi menjadi bagian kekaisaran Ottoman Turki sampai pada 1920 Suriah (bersama Libanon) diserahkan menjadi Daerah Mandat Perancis ketika Kekaisaran Turki terpecah-pecah akibat kalah dalam Perang Dunia I.



B. Suriah Modern


Sejarah kebangkitan Suriah modern dimulai pada 1914, bersamaan dengan timbulnya perasaan nasionalisme di kawasan Asia-Afrika, yang dipelopori oleh kelas menengah & kaum profesional khususnya perwira militer. Mereka bercita-cita mendirikan Kerajaan Suriah Raya (Kingdom of Greater Syria) sesudah berakhirnya Perang Dunia I. Namun hal itu tidak menjadi kenyataan meski sempat diproklamasikan, sebab perundingan rahasia Inggris-Perancis dan Rusia tahun 1916 (yang dikenal dengan Sykes-Picot Agreement) menetapkan bahwa Suriah berada di bawah kekuasaan Perancis.

Sampai dengan akhir Perang Dunia I (1918), Perancis belum juga hadir di Suriah meski sudah membentuk distrik-distrik pemerintahan di Suriah. Kesempatan ini dipergunakan oleh kaum nasionalis untuk memproklamirkan kemerdekaan Kerajaan Suriah Raya pada Maret 1920, yang meliputi Lebanon dan Palestina. Konferensi San Remo, April 1920, mengulang pemberian mandat kepada Perancis untuk berkuasa di Suriah dan Juli 1920 tentara Perancis baru tiba di Damaskus dan menguasai kota ini.

Sejak pertama kalinya Perancis menginjakkan kaki di wilayah ini, perlawanan rakyat tak henti-hentinya menentang kehadiran kekuasaan asing di tanah air mereka. Rakyat berjuang untuk membebaskan tanah air, dan sekaligus mempunyai pemerintahan sendiri. Pemerintah kolonial Perancis menyadari bahwa kehadiran mereka mendapat perlawanan rakyat setempat, sehingga dalam tahun 1936 kedua bangsa ini menanda-tangani perjanjian yang berisi prinsip-prinsip terhadap kemerdekaan Suriah. Untuk pertama kalinya berdasarkan perjanjian tersebut, Perancis mengakui kemerdekaan Suriah pada bulan September 1941, meskipun pada kenyataannya kekuatan tentara Perancis masih berada di Suriah sampai Mei tahun 1945.

Rakyat Suriah baru mengadakan perlawanan secara besar-besaran pada Mei 1945 yang mengakibatkan Perancis harus angkat kaki dari Suriah paling lambat April 1946. Pemerintah kemudian menetapkan 17 April sebagai Hari Nasional Suriah.

Setelah merdeka, Suriah terus menerus mengalami instabilitas politik. Pada tahun 1954, setelah beberapa kali kudeta, akhirnya kaum Baath yang berada di jajaran militer berkuasa. Pada 1957 parlemen Syria mengeluarkan UU penggabungan Suriah dengan Mesir menjadi Republik Arab Bersatu (United Arab Republic). Namun pada akhirnya Suriah kecewa dengan pembentukan negara gabungan ini. Hal ini kembali diikuti dengan instabilitas politik Suriah dengan adanya kudeta pada tahun 1960,1961 dan 1963. Pada tahun 1966 Partai Baath kembali berkuasa namun tidak populer akibat kekalahan Suriah dalam “Perang Enam Hari” dengan Israel (1967) dan adanya kerusuhan berdarah di Jordan (September 1970). Namun pada November 1970, menteri Pertahanan Jenderal Havez Al-Assad dengan Partai Baathnya mengambil alih kekuasaan. Pada 12 Maret 1971 Havez Assad resmi menjadi Presiden Suriah hingga sekarang, setelah berkali-kali terpilih kembali.





IV. POLITIK


1. Politik Dalam Negeri



Article 1 Undang-undang Dasar Negara 12 Maret 1973, menetapkan bahwa prinsip-prinsip fundamental negara didasarkan pada sosialisme demokrasi rakyat yang bercirikan persatuan dan kesatuan bangsa dalam wilayah Arab.

Sistem pemerintahan adalah republik, dimana kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang Dasar Maret 1973. Undang-undang Dasar dapat diubah atas permintaan Presiden, atau sepertiga anggota Parlemen. Perdebatan atas usul perubahan UUD dilakukan oleh parlemen. Jika tiga perempat anggota dewan menyetujui perubahan, dan kemudian diajukan kepada Presiden untuk disetujui, maka perubahan (amandemen) menjadi sah untuk dilaksanakan.



a. Presiden



Pengajuan calon Presiden dilakukan oleh parlemen atas saran dan persetujuan Partai Sosialis Baath, untuk kemudian diadakan referendum atas permintaan parlemen. Seorang calon presiden minimal sudah berusia 40 tahun, tidak cacat hak-hak politik, akan memegang kekuasaan eksekutif, yang memiliki kewenangan menyatakan perang dan mobilisasi massa, serta membuat perjanjian dengan negara lain setelah mendapat persetujuan parlemen. Presiden juga memegang kekuasaan untuk membubarkan parlemen sebelum pemilu berikutnya, dengan menyebutkan alasan pembubaran.

Jika Presiden membubarkan parlemen, maka pemilu harus diadakan dalam waktu 60 hari setelah pembubaran. Pembubaran parlemen tidak dapat dilakukan dua kali dengan alasan yang sama. Pada tenggang waktu pembubaran parlemen, dan sebelum diadakan pemilu, Presiden mempunyai kewenangan legislatif, tetapi harus dimintakan persetujuan parlemen pada persidangan pertama parlemen baru. Presiden juga berwenang meminta parlemen untuk mengadakan referendum terhadap masalah-masalah penting kenegaraan.

Pada masa normal, Presiden mengesahkan undang-undang setelah mendapat persetujuan parlemen, dan dapat menolak pengesahan suatu undang-undang dengan memberikan alasan penolakan dalam masa waktu satu bulan setelah menerima rancangan undang-undang tersebut dari parlemen. Parlemen dapat melakukan pemungutan suara untuk kedua kalinya terhadap rancangan undang-undang yang ditolak Presiden. Jika dua per tiga anggota parlemen tetap menyetujui pemberlakuan undang-undang tadi, maka Presiden harus mengesahkannya.

Presiden memegang masa jabatan kepresidenan selama 7 tahun dan boleh dipilih kembali, merupakan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, menerima dan mengangkat Duta Besar, memberikan pengampunan dan memulihkan hak-hak sipil, serta memberikan Tanda Kehormatan kepada mereka yang patut mendapatkannya atas jasa-jasa yang diberikan kepada bangsa dan negara.

Presiden Hafez Al-Assad berkuasa sejak tahun 1970 ketika memimpin Gerakan Koreksi dan menjabat sebagai kepala negara kemudian dipilih langsung oleh rakyat pada tahun 1971. Sejak 12 Maret 1971 sampai sekarang masa tugas Presiden Assad telah mengalami lima kali perpanjangan melalui referendum dan terakhir pada bulan Pebruari 1999 dengan masa tugas sampai tahun 2006.



b. Parlemen



Kedudukan dan kewenangan parlemen yang merupakan badan legislatif ditetapkan di dalam Undang-undang Dasar, Maret 1973. Tugas dan fungsi parlemen antara lain, mengajukan calon presiden, menyetujui undang-undang, membahas kebijaksanaan kabinet, membahas dan menyetujui RAPBN, ratifikasi perjanjian internasional, menyetujui pemberian amnesty, menerima pengunduran diri anggota parlemen atau menolak, mengeluarkan mosi tidak percaya kepada kabinet.

Masa bakti seorang anggota parlemen, yang terpilih melalui pemilu adalah 4 tahun, kecuali pemilu tidak dapat diadakan karena suasana perang atau disebabkan oleh suatu undang-undang yang ditetapkan untuk itu. Seorang anggota parlemen mempunyai kekebalan hukum selama menjabat sebagai anggota, kecuali bila terbukti melakukan kejahatan keji dan setelah mendapat persetujuan dewan.

Seorang anggota parlemen dapat mengajukan rancangan undang-undang. Setiap anggota juga mempunyai hak bertanya/interpelasi kepada kabinet atau menteri yang bersangkutan terhadap suatu kebijaksanaan yang dipandang perlu oleh parlemen.

Pengajuan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada parlemen dilakukan 2(dua) bulan sebelum tahun fiskal/anggaran yang bersangkutan. Sebelum mendapat persetujuan parlemen, suatu rancangan APBN tidak dapat dilaksanakan. Parlemen Suriah bersidang paling sedikitnya 3 kali dalam setahun, atau lebih atas permintaan dan keputusan Ketua Parlemen, Presiden, atau sepertiga anggota dewan.



Parlemen Suriah mempunyai 250 orang anggota, memiliki 11 (sebelas) komisi, yakni (1) Komisi Legislatif dan UUD, (2) Komisi Anggaran, (3) Komisi Keuangan, (4) Komisi Arab dan Luar Negeri, (5) Komisi Pengarah dan Penyuluhan, (6) Komisi Perencanaan dan Produksi, (7) Komisi Pelayanan, (8) Komisi Lingkungan dan Kependudukan, (9) Komisi Keamanan Nasional, (10) Komisi Dalam Negeri, (11) Komisi Pertanian dan Irigasi.

Pemilihan terakhir anggota Parlemen Suriah diselenggarakan pada tanggal 30 Nopember dan 1 Desember 1999 dengan komposisi sbb :



Propinsi Jumlah anggota Buruh/Petani Independen


Damaskus 10 10 19

Sktr Damaskus 19 10 9

Aleppo 20 7 13

Sktr Aleppo 32 17 15

Homs 23 11 12

Hama 22 13 9

Lattakia 17 9 8

Idleb 18 12 6

Tartous 13 6 7

Rakka 8 4 4

Deir Zour 14 8 6

Hasaka 14 8 6

Dar’a 10 5 5

Sweida 6 4 2

Quneitra 5 3 2

====== ======== =======

Jumlah 250 127 123



Adapun jumlah warga Suriah yang memiliki hak pilih sekitar 8,6 juta orang, termasuk tentara (tidak punya hak pilih) dan warga Suriah yang berdomisili di luar negeri (tidak dilakukan pemilu di luar negeri. Adapun mereka yang berhak menggunakan hak pilih dan berdomisili di dalam negeri berjumlah sekitar 7,1 juta orang. Pada pemilu terakhir warga Suriah yang menggunakan hak pilih adalah 5,5 juta orang (82 persen) dari mereka yang memiliki kartu pemilu yang bersifat permanen 6,6 juta orang)

Pada tanggal 17 Desember 1998 Parlemen Suriah membuka sidang perdana di mana Abdul Kadir Kaddoura terpilih kembali sebagai Ketua Parlemen Suriah dan Wakilnya Abdullah Mousilli.

Parlemen Suriah memiliki hubungan kerjasama yang sangat erat dengan parlemen-parlemen dunia Arab, maupun dunia internasional lainnya melalui badan kerjasama, yakni :



1. The Arab Parliamentary Federation,

2. The International Parliamentary Federation,

3. Organization of Arab American Parliamentarians of Arab Origin,

4. Conference of Parliamentary Arab-African Dialogue,

5. Conference of Parliamentary Arab-European Dialogue.



c. Kabinet



Kabinet (menteri-menteri) merupakan badan pelaksana urusan pemerintahan tertinggi di bawah Presiden. Kabinet ini dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Perdana Menteri dan seluruh Menteri ditunjuk dan diangkat oleh Presiden. Mereka yang diangkat menjadi menteri merupakan anggota salah satu partai. Kabinet bertanggung jawab langsung kepada Presiden, bukan kepada parlemen. Meskipun demikian, parlemen dapat mengajukan mosi tidak percaya kepada kabinet apabila suatu kebijaksanaan atau rencana pembangunan tidak memuaskan parlemen.

Setiap pembentukan kabinet baru oleh Presiden, kabinet baru harus mengeluarkan statement mengenai kebijaksanaan dan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan. Statemen ini akan dibicarakan oleh parlemen dalam suatu sidang khusus, meskipun tidak mengadakan pemungutan suara atas jalannya sidang khusus terhadap kebijaksanaan baru kabinet.

Jika parlemen merasa perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut atas kebijaksanaan suatu kabinet baru, dapat mengajukan permintaan penjelasan kepada kabinet tanpa mengumumkannya.

Presiden Assad pada tanggal 13 Maret 2000 telah mengumumkan pembentukan Kabinet Dr. Muhammad Mustafa Mero menggantikan Kabinet Ir. Mahmoud Al-Zu’bi yang dibentuk sejak tahun 1987. Kabinet Mero masih mempertahankan 13 dari 35 anggota utama kabinet Zu’bi di antaranya menteri luar negeri, menteri pertahanan, menteri dalam negeri dan menteri keuangan. Tugas utama Kabinet Mero adalah menanggulangi krisis ekonomi dan melakukan pemberantasan tindakan korupsi pada jajaran pemerintahan. Khusus pemberantasan korupsi sebenarnya dilakukan oleh Kolonel Bashar Assad (putra Presiden Assad).

Pada tanggal 13 April 2000 Partai Baath yang berkuasa di Suriah mengumumkan pemecatan terhadap mantan PM. Zu’bi karena dituduh telah melakukan penyalah gunaan jabatannya ketika bertugas sebagai perdana menteri. Dua hari kemudian Kementerian Keuangan Suriah membekukan harta bergerak/tidak bergerak mantan PM. Zu’bi. Pada tanggal 21 Mei 2000 mantan PM. Zu’bi melakukan tindakan bunuh diri ketika dijemput Kepala Kepolisian Damaskus untuk menghadapi pemeriksaan atas tuduhan korupsi yang dituduhkan kepada dirinya. Menyusul kemudian penangkapan terhadap mantan menteri Transportasi, Dr. Mufed Abdul Karim dan penyitaan harta bergerak/tidak bergerak mantan Wakil PM. Bidang Ekonomi, Dr. Salim Yasin dan keluarganya.



d. Partai Politik



Seluruh kekuatan partai politik yang terdapat di Suriah menggabungkan diri ke dalam apa yang disebut "National Progressive Front", yang terdiri dari :



(1) Baath Arab Socialist Party,

(2) Movement of Socialist Arabs,

(3) Communist Party,

(4) Party of Socialist Unionists,

(5) The Arab Socialist Union Party,

(6) The Unionist Socialist Democratic Party.



Partai terkuat dan terbesar (ruling party) adalah Partai Sosialis Baath. Partai Sosialis Baath ini didirikan tanggal 7 April 1947. Sekarang ini Partai Sosialis Baath dipimpin oleh Presiden Hafez Assad, yang juga Ketua National Progressive Front. Pimpinan Regional Partai Sosialis Baath, partai terkuat dan terbesar pengaruhnya di seluruh wilayah Suriah, berwenang untuk menyampaikan calon presiden kepada parlemen untuk diadakan referendum. Kewenangan ini tercantum di dalam Undang-undang Dasar Suriah.



e. Organisasi Massa



Pemerintah memberikan ijin atas pembentukan/pendirian organisasi massa yang tidak bertentangan dengan konstitusi. Organisasi-organisasi massa yang sudah berdiri saat ini ada sebanyak 12 (dua belas) terdiri dari: buruh, tani, wanita, pemuda, mahasiswa, seniman, pramuka, dll.



2. Politik Luar Negeri



Kebijaksanaan dasar politik luar negeri Suriah mencerminkan faham nasionalisme yang progresif, anti kepada imperialisme dan zionisme serta diabdikan untuk kepentingan kebangkitan kembali bangsa Suriah khususnya, dan bangsa-bangsa Arab umumnya, yang bercita-cita menuju masyarakat modern yang menganut pola/ajaran sosialis, terbebas dari penguasaan Israel atas sebagian wilayah/tanah Arab, khususnya Dataran Tinggi Golan (wilayah Suriah yang diduduki Israel sejak 1967).

Perundingan damai Suriah-Israel yang telah berlangsung beberapa kali tahap perundingan sejak Oktober 1991 dan terhenti pada bulan Pebruari 1996, sempat dilanjutkan kembali pada pertengahan bulan Desember 1999 masing-masing delegasi diketuai oleh Menlu Farouk al-Shara dan PM Israel Ehud Barak akhirnya macet kembali ketika akan memasuki tahapan ketiga tanggal 19 Januari 2000 di Shepherdstown, West Virginia, Amerika Serikat, karena Suriah mempersyaratkan adanya komitmen Israel mengenai jaminan penarikan total tentara Israel dari Dataran Tinggi Golan sampai ke garis perbatasan sebelum 4 Juni 1967 (termasuk tepi bagian Timur Laut Danau Tiberias), seperti yang diamanatkan dalam resolusi DK-PBB no. 242 dan 383, serta prinsip land for peace.

Hubungan luar negeri Suriah dengan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa, terutama dengan Perancis dewasa ini sudah membaik dan bahkan meningkat. Suriah menyambut baik keinginan Uni Eropa untuk berperan tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang politik, khususnya dalam proses perdamaian Timur Tengah, dimana Uni Eropa telah menunjuk Utusan Khusus Urusan Proses Perdamaian Timur Tengah, yaitu Miguel Angel Moratinos, guna mengimbangi peran Amerika Serikat yang sampai saat ini dipandang belum berhasil.

Hubungan luar negeri Suriah dengan negara-negara Arab berlangsung cukup baik, kecuali dengan Irak yang sampai saat ini belum dilakukan normalisasi hubungan diplomatik yang terputus sejak awal tahun delapan puluhan, akan tetapi terdapat perkembangan baru dengan pembukaan “Kantor Interest Section” Irak dengan bendera Aljazair di Damaskus. Hubungannya dengan negara-negara Arab terdapat peningkatan yang sangat intensif, seperti di dalam forum Deklarasi Damaskus, Liga Arab, dan OKI. Semua ini dimaksudkan dalam rangka menggalang persatuan di kalangan negara-negara Arab guna menghadapi kekuatan Israel agar bersedia mundur dari Dataran Tinggi Golan dan wilayah-wilayah Arab lain yang diduduki Israel.

V. EKONOMI

Sistem ekonomi Suriah adalah sosialis, tetapi sejak tahun 1970-an telah melakukan pluralisasi ekonomi, yaitu sektor pemerintah, swasta dan campuran. Perkembangan selanjutnya sejak tahun 1990-an lebih mengarah kepada ekonomi pasar, khususnya dengan adanya UU Investasi No. 10/1991. Namun demikian peranan Pemerintah tetap cukup menonjol.

Untuk pencapaian stabilitas ekonomi diperlukan kebijakan rasionalisasi ekspor, impor dan konsumsi. Untuk maksud ini dibentuklah Komite Rasionalisasi Impor - Ekspor dan Konsumsi serta komite lainnya guna mengendalikan kebijakan perdagangan luar negeri.

Pertumbuhan GDP rata-rata selama kurun waktu 1995 - 1998 berdasarkan "fixed prices" tahun 1995 adalah 5,8 %.

Perekonomian Suriah berpijak pada berbagai sumber ekonomi (multi resourced economy), seperti pertanian, perindustrian, pertambangan, perdagangan dan jasa pariwisata.



Share sektoral terhadap GDP tahun 1998 adalah sbb. :



Sektoral Persentase (%)



- Pertanian 33

- Pertambangan dan Manufaktur 17

- Bangunan dan Konstruksi 4

- Perdagangan (Wholesale and Retail Trade) 20

- Transportasi dan Komunikasi 12

- Keuangan dan Asuransi 4

- Sosial dan Jasa Perorangan 2

- Jasa Pemerintah 8



Suriah merupakan negara cukup potensial di bidang pariwisata, karena memiliki berbagai peninggalan sejarah Romawi dan Islam, iklim dan letak geographis antara daratan Eropa dan Asia. Pada tahun 1999, kunjungan wisman mencapai sekitar 2,6 juta orang dengan pemasukan devisa diperkirakan sebesar US$ 1 milyar. Asal wisatawan sebagian besar dari negara-negara Arab, seperti Libanon, Saudi Arabia, UEA, Kuwait dan lainnya (sekitar 73 %). Sisanya berasal dari Jepang, Perancis, USA, Kanada dan lainnya.

Di bidang perdagangan luar negeri, Suriah masih melakukan kebijakan ekspor produksinya dan pengimporan yang belum dihasilkan di dalam negeri, seperti bahan mentah/bahan setengah jadi dan mesin-mesin. Ekspor utama Suriah masih terpusat pada bahan dasar (primary materials), seperti minyak bumi, cotton dan sayuran/buah-buahan yang merupakan 93 % dari total ekspornya di tahun 1999. Rincian dari total ekspor tersebut, yaitu minyak bumi (65 %), katun dan pakaian jadi (15 %) dan sayuran/buah-buahan (13 %). Sebaliknya, impor Suriah terdiri antara lain : besi, baja, mesin-mesin, kendaraan bermotor dan suku cadangnya, bahan tekstil (yarn, fabrics), bahan makanan (teh, kopi, beras, gula) dan pupuk.

Sektor swasta di bidang ekspor peranannya merupakan 26 % dari total ekspor Suriah, sedangkan peranan Pemerintah merupakan 74 %. Sebaliknya, di bidang impor peranan swasta sebesar 71 % dari total impornya.

Mitra dagang utama Suriah tetap Uni Eropa, dimana sekitar 60 % ekspor ke tujuan negara-negara tersebut. Sebaliknya, impor asal Uni Eropa merupakan lebih dari 30 %. Kemudian mitra lainnya, yaitu negara-negara Arab, Jepang, Korsel dan AS.

Kebijakan investasi Suriah dengan dikeluarkannya UU Investasi No. 10/1991, mencakup berbagai fasilitas/ keistimewaan dalam hal mata uang kuat (hard currencies), impor dan perpajakan. Baik sebagai warga Suriah/Arab maupun asing akan mendapatkan perlakuan yang sama. Selain itu, diijinkan untuk mengimpor kebutuhannya terdiri dari mesin, bahan mentah, dan transportasi yang dibebaskan dari ketentuan pembatasan impor serta kewajiban bea-masuk. Pembebasan pajak juga diberikan baik untuk sektor campuran (selama 7 tahun) maupun perusahaan swasta (selama 5 tahun), sejak pelaksanaan produksi/investasi. Selanjutnya, Pemerintah Suriah pada bulan Mei 2000 telah melakukan perubahan terhadap UU Investasi No. 10/1991, khususnya pasal 10 saja. Beberapa pokok perubahan tersebut, antara lain :

- pemberian hak memiliki dan menyewa tanah bagi para investor Arab dan asing yang menanamkan modalnya dalam berbagai proyek investasi;

- pembebasan pajak bagi para investor Arab dan asing, sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku;

- pembebasan pajak keuntungan bagi para pedagang yang menggunakan angkutan laut;

- pemberian fasilitas baru bagi para calon investor, dalam bentuk keuntungan-keuntungan yang berbeda-beda.

- Sejak dikeluarkannya UU Investasi No. 10/1991 s/d tahun 1998, Pemerintah Suriah telah memberikan ijin pelaksanaan sebanyak 1.451 proyek yang bernilai US$ 7,05 milyar (SP 325 milyar). Sekitar 85 % dalam berbagai proyek industri, dimana para investor Arab dan asing berasal dari 37 negara telah menanamkan modalnya, antara lain : Saudi Arabia, Kuwait, Libanon, Perancis, USA dan Jepang.


VI. HUBUNGAN DENGAN INDONESIA

A. POLITIK

Hubungan politik dan persahabatan antara Suriah dan Indonesia berlangsung cukup baik. Kerjasama di fora internasional antara kedua negara juga berlangsung dengan baik, dimana kedua belah pihak aktif melakukan konsultasi-konsultasi dalam pelbagai masalah bagi kepentingan bersama dan saling mendukung dalam masing-masing pencalonan jabatan di pelbagai organisasi internasional, sehingga posisi Suriah di fora internasional selama ini dapat dimanfaatkan bagi kepentingan Indonesia.

Hubungan bilateral Indonesia dengan Suriah cenderung terdapat kemajuan terutama setelah dilakukan kunjungan resmi PM Suriah Mahmoud Zoubi ke Jakarta (26-30 Juni 1997). Sebagai langkah awal dalam upaya peningkatan hubungan bilateral kedua negara, telah ditandatangani beberapa persetujuan, termasuk “Memorandum Saling Pengertian, mengenai Pembentukan Konsultasi Bilateral.

Suriah merupakan salah satu negara yang mempunyai arti penting bagi Indonesia, mengingat Suriah termasuk salah satu negara Arab yang pertama (bersama Mesir dan Lebanon) mengakui kemerdekaan Indonesia (2 Juli 1947). Disamping itu terdapat beberapa faktor kesamaan yang mendekatkan kedua negara, antara lain mayoritas penduduknya beragama Islam (Sunni), kesamaan pandangan terhadap pelbagai masalah internasional (antara lain sama-sama tergabung dalam GNB dan OKI).


B. EKONOMI

Dasar hubungan ekonomi bilateral adalah Persetujuan Dagang tahun 1976, MOU antara kedua KADIN tahun 1990. Persetujuan Promosi dan Perlindungan Investasi, Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), MOU Kerjasama Pariwisata dan Catatan Pembicaraan antara Tim Pendahulu kedua pihak yang kesemuanya itu ditandatangani pada tanggal 27 Juni 1997.

Sewaktu kunjungan PM Suriah di bulan Juni 1997, pada dasarnya telah disepakati suatu draft Pengaturan Perbankan antar Bank Sentral, namun tidak dapat dilakukan penandatanganannya berhubung di pihak Suriah tidak terdapat pejabat yang berwenang dari unsur bank sentralnya.

Pada tanggal 4 - 5 Mei 1999 di Damaskus berlangsung Perundingan Draft Persetujuan Kerjasama Ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Teknik RI - Suriah. Sebagai hasil dari perundingan tersebut dapat dilakukan pemarapan draft persetujuan tersebut.

Neraca perdagangan Indonesia - Suriah tahun 1995 - 1999 dalam ribuan US$ :

Tahun Ekspor Impor Saldo Volume



1995 15.504 16.036 - 532 31.540

1996 33.288 14.258 + 19.030 47.546

1997 48.693 21.474 + 27.219 70.168

1998 80.326 11.045 + 69.281 91.371

1999 64.576 25.089 + 39.487 89.665

Sumber : Biro Pusat Statistik (BPS)

Komoditi Ekspor Indonesia, antara lain : tekstil (yarn, fabrics, woven), kertas dan karton, plywood, glassware, tyre dan margarine. Sedangkan impor asal Suriah terutama katun/kapas.

Kedua pihak telah dapat membentuk Working Group Pariwisata masing-masing sebagai tindak lanjut dari MOU Kerjasama Pariwisata Indonesia - Suriah. Namun, belum dapat dilakukan pertemuan kedua Working Group tersebut. Di bidang program KTNB, Indonesia tawarkan bidang "International Training Course on Telecommunication Outside Plant Construction Supervisory" yang berlangsung di Bandung 20 September s/d 29 Oktober 1999, pihak Suriah telah turut serta seorang pesertanya. Program KTNB yang sama tersebut di tahun 2000 ditawarkan kembali kepada Pemerintah Suriah dan diharapkan dapat turut serta kembali.

C. PENERANGAN SOSIAL BUDAYA

Hubungan di bidang penerangan dan sosial budaya antara Suriah dan Indonesia juga berlangsung cukup baik. Kedua negara saling melakukan pengiriman wartawan untuk meliput peristiwa-peristiwa penting dan bersejarah yang terjadi di kedua negara. Indonesia mengundang wartawan Suriah untuk meliput suasana peringatan HUT Proklamasi di Indonesia. Dan sebaliknya Suriah mengundang wartawan Indonesia untuk meliput suasana peringatan Gerakan Pembaharuan di Suriah.

Sampai saat ini Lembaga-lembaga Pendidikan Swasta dan Negeri Suriah terus memberikan kesempatan bagi pelajar/mahasiswa Indonesia untuk belajar di Suriah sampai jenjang Sarjana Satu (Lc), dan beberapa orang diantara mereka pada jenjang S2. Sampai pada tingkat S1, umumnya pelajar/mahasiswa Indonesia memperoleh fasilitas seperti asrama, makan, buku, uang saku. Jumlah pelajar/mahasiswa Indonesia di Suriah kini mencapai 120 orang. Bidang-bidang yang dipelajari umumnya ialah agama Islam (syariah, dakwah dan sastra Arab).

Dalam MOU Pertukaran Kebudayaan (1997-1999) telah juga diatur mengenai pemberian beasiswa & study seat antara Suriah – Indonesia. Setiap tahunnya pihak Suriah memberikan 10 study seat untuk belajar di universitas-universitas Suriah. Sementara pihak Indonesia memberikan 2 beasiswa penuh kepada mahasiswa Suriah untuk belajar di Indonesia. Direncanakan MOU Pertukaran Kebudayaan ini akan diperpanjang untuk tahun 2000 s/d 2002 yang penandatanganannya akan dilaksanakan pada akhir tahun 2000.

Kabinet PM Mohamad Mustafa Mero dibentuk pada tanggal 13 Maret 2000, dilantik oleh Presiden Hafez al-Assad pada tanggal 20 Maret 2000. Menggantikan Kabinet Mahmoud al-Zoubi (1987 – 7 Maret 2000).

Presiden Hafez Asad digantikan oleh putranya dr Basyar Al-Asad.





Damaskus, 31 Mei 2000

Kenyataan Hidup

KENYATAAN HIDUP DISEBALIK PERMAINAN INI



Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Bu Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Bu Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat.
Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan.
Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti.

Bu Guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita
umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan ketika.

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Bu Guru kepada murid-muridnya. "Paham Bu Guru..."

"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.

"Bu Guru ada Al Qur'an, saya akan letakkan di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"

Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat dan lain-lain.

Akhirnya Bu Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet. "Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang. Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadar.

"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat.
Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat.
Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan..."

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka. Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... "

"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak Bu Guru?" Tanya murid- murid.

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terangan menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi."

"Begitulah Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar".

"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya. (ZS/Malaysia)

Jerusalem Yang Damai

JERUSALEM YANG DAMAI



Oleh : Zulharbi Salim


Nawaitu saya untuk sembahyang di Mesjid Al-Aqsa di Jerusalem (Al-Qudus), telah dikabulkan Allah Yang Maha Kuasa. Saya dapat mengikuti arus ummat Islam bersama Presiden Mohammad Anwar Sadat dari Mesir menuju mesjid suci yang ketiga itu, dipagi subuh hari Minggu 10 Zulhijjah 1397 H/20 Nopember 1977, dimana seluruh ummat Islam di delapan penjuru dunia berhari raya Idul Adha.

Sejenak saya tersentak dan bulu roma saya menggerinding dibuatnya, ketika kalimat Allahu Akbar berkumandang di seantero Mesjid Al-Aqsa yang serba luas itu. Hati siapa yang tidak tergugah, iman siapa yang tidak akan bertambah, jiwa siapa yang tidak bergetar, karena sudah 30 tahun lamanya antara Israel dan Arab terjadi peperangan satu sama lain. Sekarang secara mendadak muncullah seorang Kepala Negara Arab yang paling disegani oleh Israel, Mohammad Anwar Sadat dari Mesir. Sekarang Mohammad Anwar Sadat telah bertatap muka dengan pemimipin Israel dan dengan ummat Islam di Mesjid Al-Aqsa.

“Fa idza ‘azamta fa tawakkal ‘alallahi”, bunyi sebuah ayat surah Al Imran ayat 159 yang artinya “Apabila engkau bermaksud akan sesuatu, maka bertawakkallah kepada Allah”.

Niat berziarah (berkunjung) ke Mesjid Al-Aqsa sudah tertanam di lubuk hati saya sejak kecil. Sejak mengetahui/mempelajari kisah Isra’ dan Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW, sejak saya masih duduk di bangku madrasah Thawalib di Parabek. Alhamdulillah dengan izin Allah SWT saya sudah mengunjungi tiga tempat suci umat Islam. Pertama Mekkah Al-Mukarramah, kedua Medinah Al-Munawwarah dan ketiga Baitul Maqdis. Mesjid Al-Aqsa adalah Qiblat pertama ummat Islam – Ula Qiblatain – lihat Surah Al-Baqarah ayat 144.

Lebih-lebih lagi dapat pula melaksanakan sembahyang (shalat) Idul Adha bersama seorang Presiden dari Mesir, suatu hal yang tidak terbayang sebelumnya.

Niat Presiden Sadat dicetuskannya ketika pesawat kepresidenannya berada diangkasa Turki dalam perjalanan dari Romania menuju Iran pada tanggal 31 Oktober 1977 dalam perjalanan dinas terakhirnya ke negara-negara sahabat Mesir.

Presiden Sadat berfikir, alangkah baiknya kalau saya cetuskan niat untuk berangkat ke Israel (Palestina) demi untuk terwujudnya perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah.

“Saya bersedia pergi ke ujung dunia, demi untuk terciptanya perdamaian yang adil dan abadi, sekalipun harus pergi ke Israel”, demikian dikatakan Presiden Anwar Sadat. Rupanya niat Presiden Sadat itu segera dikabulkan Tuhan.



Haikal Sulaiman


Sebelumnya saya dengan beberapa rekan dari Mesir telah mengadakan peninjauan di sekitar Mesjid Al-Aqsa, yang kami cari memang adakah galian atau lobang yang dulu pernah digali oleh Isarel untuk menemukan Haikal Sulaiman Yang Agung. Tujuan utama adalah mengecek kebenaran kejadian tersebut.

Hampir satu jam kami sengaja mendaki bukit dan menuruni anak tangga untuk sampai dimana lobang itu berada. Di depan sebuah pintu gerbang Bab Maghariba (Pintu Barat) saya melihat beberapa tentara Israel mengawal disitu. Dengan segera kami menghampirinya dan terjadilah perkenalan. Keramahan tentara Israel membuat kami jadi betah. Setelah kami meminta diantarkan ketempat dimana dahulu pernah digali, tentara itu sadar bahwa kami adalah orang asing. Cepat-cepat ia menjawab, “kami tidak bisa mengantar kalian kesana, maaf itu daerah militer”, katanya menjelaskan.

Mendengar jawaban demikian kami bisa maklum, karena ada diantara kami wartawan Mesir yang selalu diawasi oleh orang-orang berpakaian preman (intel Israel) disamping kami. Tetapi ketika diminta bahwa kami ingin melihat bekas sejarah lama, minta ditunjukkan dimana Haikal Sulaiman Yang Agung itu berada, dengan senang hati salah seorang yang berpakaian premen mengantar kami ketempat dimaksud.

Tempat itu tidak berapa jauh dari Mesjid Al-Aqsa, dindingnya bertemu (menyambung) dengan Haikal Sulaiman. Kepada kami diperlihatkan dimana haikal itu berada, tetapi sang guide tidak mau menjelaskan lebih banyak. Kalau saya perhatikan apakah memang pernah digali dahulu, ternyata memang ada bekas timbunan tanah-tanah putih dan beberapa lobang disamping kiri Haikal dan berjarak kira-kira 100 meter dari Mesjid Al-Aqsa. Lobang/terowongan tersebut tampaknya sudah ditutup buat umum, sehingga tidak dapat dilihat dari luar. Terowongan itu menunjukkan adanya beberapa pintu masuk yang di tutup rapi dan saya menduga-duga mungkin itulah terowongan yang dimaksud, tetapi kepastiannya saya sulit untuk membuktikannya.



Mesjid Al-Aqsa dan Kubbah Sakhra


Tentang Mesjid Al-Aqsa sendiri, sekarang ini sedang dipugar, terutama dua hari sebelum (menjelang) kunjungan Presiden Anwar Sadat kesana. Mesjid ini pernah di landa gempa tahun 1927 dan terbakar (baca : dibakar) tahun 1969. Akibat kebakaran tahun 1969, masih jelas kelihatan dan belum sempurna diperbaiki seluruhnya. Mimbar yang dibangun oleh Abdul Malik bin Marwan tetap utuh, tetapi tidak dibolehkan masuk kesana dan untuk gantinya dibangun mimbar darurat 5 meter jaraknya dari mimbar lama.

Dibawah Kubbah Sakhra dimana dahulu Nabi Muhammad SAW mi’raj (diangkat) ke langit, terdapat sebuah gua. Gua Para Nabi, - Ghaar Al-Anbiya’ – namanya. Disinilah dahulu para Nabi bersembahyang dan beristirahat termasuk Nabi Muhammad SAW.

Kubbah Hijau yang dibangun oleh Abdul malik bin Marwan pada tahun 685 M dan selesai tahun 691 M, disempurnakan oleh Salahauddin Al-Ayyubi, Panglima Perang Salib dan menghiasinya dengan relif-relif Al-Qur’an.

Diatas gua, terdapat sebuah batu panjangnya 17, 7 meter dari Utara ke Selatan dan lebarnya 12,5 meter dari Barat ke Timur. Diatasnya ada kubbah (penutup/atap) yang dilapisi emas, luasnya 20,44 meter persegi, tingginya dari gua 105 kaki.

Mesjid Al-Aqsa sekarang ini tetap dikunjungi ummat Islam di Palestina dan setiap Jum’at mencapai 1000 sampai 2500 orang yang bersembahyang disana. Pada jam-jam tertentu para turis (wisatawan) dibolehkan masuk ke Mesjid Al-Aqsa dan Kubbah Sakhra dengan beralaskan kain penutup (sarung) sepatu dan harus membayar.

Rupanya Mesjid Al-Aqsa dan Kubbah Sakhra mempunyai daya tarik yang kuat bagi turis dan Jerusalem dan “in-come” masuk ke kas negara Israel. Hasil dari turis saja mencapai 45% dari hasil “in-come” Israel keseluruhan.

Kepada ummat Islam di dunia pengurus Mesjid Al-Aqsa menyampaikan permohonannya untuk memberikan bantuan guna perbaikan Mesjid Al-Aqsa yang rusak akibat kebakaran tahun 1969. Meskipun ada bantuan Kementerian Agama Israel dan Urusan Wakaf Islam, tidak memadai.

Tentang Jerusalem sendiri, memang tampaknya sebuah kota yang damai. Disebut dengan Kota Shalom (Damai), kota Para Nabi (Madinatul Al-Anbiya’), The God’s City (Kota Tuhan), The Holy City atau Bait Al-Maqdis (Kota Suci), City of Peace (Kota Perdamaian) dan Beautiful City (Kota Cantik) adalah julukan yang diberikan kepada Jerusalem.

Jerusalem yang berpenduduk 500.000 orang itu, mayoritas adalah pemeluk Agama Yahudi (Jewis) 45%, Islam 30% dan Kristen 25%.

Kedamaian kota Jerusalem atau disebut oleh Jahudi dengan Ursalem sangat terasa ketika Presiden Sadat membawa missi perdamaian kesana.

Kita tinggalkan kota Jerusalem dengan berbagai kenangan tersendiri dizaman kekuasaan Isarel sekarang ini. Pembangunan gedung pencakar langit di Jerusalem Barat sayup-sayup kelihatan dibelakang kami, ketika bertolak ke bandara Ben Guruion. *



Cairo, 9 Desember 1977.