ROKOK

SORGA ATAU SIKSA PEROKOK

Oleh : Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,

tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,

di pabrik pekerja merokok,

di kantor pegawai merokok,

di kabinet menteri merokok,

di reses parlemen anggota DPR merokok,

di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,

hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,

di perkebunan pemetik buah kopi merokok,

di perahu nelayan penjaring ikan merokok,

di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,

di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi perokok,

tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,

di ruang kepala sekolah ada guru merokok,

di kampus mahasiswa merokok,

di ruang kuliah dosen merokok,

di rapat POMG orang tua murid merokok,

di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,

di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,

di loket penjualan karcis orang merokok,

di kereta api penuh sesak orang festival merokok,

di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,

di andong Yogya kusirnya merokok,

sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok,

tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,

di warung Tegal pengunjung merokok,

di restoran di toko buku orang merokok,

di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan asap rokok,

bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika ada orang menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya.

Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus, kita ketularan penyakitnya.

Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,

dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,

Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,

di apotik yang antri obat merokok,

di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,

di ruang tunggu dokter pasien merokok, dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,

di pinggir lapangan voli orang merokok, menyandang raket badminton orang merokok, pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok, panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil 'ek-'ek orang goblok merokok,

di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok,

di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi orang perokok,

tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli hisap. Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.

Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, ke mana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.

Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.

Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.

Kyai, ini ruangan ber-AC penuh. Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i. Kalau tak tahan, Di luar itu sajalah merokok. Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz. 25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.

15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.

4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith. Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama. Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.

Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka.

Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir. Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.

Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas, lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita, jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba, Panjang rokok sekitar 9 cm.

PROSESI IBADAH HAJI

Dari Mimbar Islam منبر الإسلام



BACA AL QUR'AN SURAH AL BAQARAH AYAT 197

Musim Haji ialah beberapa bulan yang dimaklumi. Siapa yang telah menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (mencampuri ister, tidak boleh membuat maksiat, dan tidak boleh bertengkar, dalam masa mengerjakan ibadat Haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan adalah diketahui oleh Allah; dan hendaklah kamu membawa bekal dengan dan sesungguhnya sebaik-baik bekal itu ialah taqwa memelihara diri dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang berakal. (QS Al Baqarah 197)



H

aji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.

Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.

Definisi

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.

Latar belakang ibadah haji

Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syari’at yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ibadah thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.

Jenis ibadah haji

Ibadah haji, rukun Islam yang terakhir.

Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut, artinya:

Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada’. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengerjakan secara bersamaan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar. (HR Muttafak Alih)

Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.

· Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.

· Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.

· Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau mengerjakan haji dan umrah secara bersamaan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

Kegiatan ibadah haji

Padang Arafah pada musim haji

Rute yang dilalui oleh jamaah dalam ibadah haji

Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:

· Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.

· 8 Dzulhijjah, jamaah haji harus bermalam di Mina. Sebelumnyanya pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah menuju Mina. Malam harinya, semua jamaah haji harus bermalam di Mina.

· 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.

· 10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).

· 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

· 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

· Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).

Lokasi utama dalam ibadah haji

Makkah Al Mukaromah

Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan thawaf haji.

Arafah

Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat wukuf dilaksanakan. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.

Mina

Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.

Muzdalifah

Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.

Madinah

Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km (450 km melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi.

Tempat Bersejarah

Jabal Nur dan Gua Hira

Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-5.

Jabal Tsur

Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung inilah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah.

Jabal Rahmah

Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya terpisah saat turun dari surga. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya wahyu yang terakhir pada Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.


Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmatKu dan telah Aku ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS Al Maaidah 3)

Jabal Uhud

Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.

Makam Baqi'

Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi', letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam Utsman bin Affan ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan.

Masjid Qiblatain

Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan shalat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat shalat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.


Sungguh Kami melihat mukamu menengadah kelangit, maka sungguh Kami akan memalingkankan kamu ke kiblat yang kami sukai, palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram..! (QS Al Baqarah 144)

Rekaman tragedi ibadah haji

· Desember 1975: 200 jamaah tewas di dekat kota Makkah setelah sebuah pipa gas meledak dan membakar sepuluh tenda.

· 4 Desember 1979: 153 jamaah tewas dan 560 lainnya terluka setelah petugas keamanan Arab Saudi yang dibantu tentara Perancis mencoba membebaskan Masjidil Haram yang disandera sekelompok militan selama dua minggu.

· 31 Juli 1987: 402 jamaah tewas, 275 diantaranya dari Iran, setelah ribuan jamaah Iran yang melakukan demonstrasi mendapat perlawanan fisik dari keamanan Arab Saudi. Akibat dari insiden itu Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, yang akhirnya tidak mengirimkan jamaahnya ke Makkah hingga tahun 1991.

· 10 Juli 1989: satu jamaah tewas dan 16 terluka akibat penembakan didalam Masjidil Haram. Akibatnya 16 orang Kuwait yang melakukan penyerangan dihukum tembak mati.

· 15 Juli 1989: lima jamaah asal Pakistan tewas dan 34 lainnya terluka akibat insiden penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di perumahan mereka di Makkah.

· 2 Juli 1990: 1.426 jamaah tewas kebanyakan dari Asia akibat terperangkap didalam terowongan Mina.

· 24 Mei 1994: 270 jamaah tewas akibat saling dorong dan injak di Mina.

· 7 Mei 1995: tiga jamaah tewas akibat kebakaran di Mina.

· 15 April 1997: 343 jamaah tewas dan 1.500 lainnya terluka karena kehabisan nafas karena terjebak didalam kebakaran tenda di Mina.

· 9 April 1998: 118 jamaah tewas karena berdesak–desakkan saat pelaksanaan lontar jumroh.

· 5 Maret 2001: 35 jamaah tewas serta puluhan lainnya luka – luka karena berdesak – desakan di Jammarat.

· 11 Februari 2003: 14 jamaah tewas di Jumrotul Mina – enam diantaranya wanita.

· 1 Februari 2004: Sebanyak 251 jamaah tewas selama pelaksanaan lontar jumrah.

· 23 Januari 2005: 29 jamaah tewas akibat banjir terburuk dalam 20 tahun terakhir di Madinah.

· 5 Januari 2006: Sebanyak 76 tewas akibat runtuhnya sebuah penginapan al-Rayahin di jalan Gaza, sekitar 200 meter sebelah barat Masjidil Haram.

· 12 Jan 2006: Sedikitnya 345 jamaah tewas di Jammarat selama pelaksanaan lontar jumrah. Insiden ini terjadi pada pukul 15.30 waktu setempat usai shalat dzuhur, setelah jutaan jamaah saling berdesak–desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jammarat. (Abu Hamdi Al Maghribi/sumber Wikimedia)



Al -Harbi Foundation Ó 2008

JANGAN DIBACA SAAT KHATIB SEDANG KHUTBAH

SIMPAN BAIK-BAIK KARENA ADA AYAT-AYAT AL QUR'AN DIDALAMNYA

Bulletin Dakwah: Mimbar Islam

Penerbit : Lembaga Dakwah Yayasan Wakaf Pondok Pesantren AL-HARBI

Akta Notaris No. 95 Aflinda SH

Bank: BNI Syariah BukittinggiI

Rekno: 0114402339

Alamat : Jl. Raya Batusangkar–Ombilin Km 4, Sawah Jauh, Pabalutan, Rambatan, Batusangkar 27271

Telp. (0752) 7575 092

www.alharbi.or.id

http://pontren-alharbi.blogspot.com

http://mimbar-islam.blogspot.com

Email : pabalutan@telkom.net

Berinfaq Untuk MIMBAR ISLAM berarti ikut mendukung Pendidikan  Pondok Pesantren Modern AL-HARBI - Pabalutan - Batusangkar



Selasa, 02 Juni 2009

Yasser Araf Yang Saya Kenal

Wajah lain dari Presiden Palestina, Yasir Arafat :


YASSER ARAFAT YANG SAYA KENAL

Oleh : Zulharbi Salim

*Selalu menghadapi bahaya percobaan pembunuhan.
*Bekerja lebih dari 18 jam sehari.
*Senang musik klasik dan membaca buku sastra.

Tidak ada yang berobah!

Wajahnya semakin keras, jambangnya yang lebat dipotong pendek. Pandangannya jauh kedepan, penuh harapan. Kota Suci Baitulmaqdis terbayang di pelupuk matanya. Senyum selalu bergelut dibibirnya jika berjumpa dengan siapa saja, orang tua, anak-anak, remaja, wanita-wanita Palestina, Kepala Negara dan siapa saja yang ditemuinya.

Panggilan Saudara Presiden yang diberikan kepadanya sejak tahun 1988, juga tidak merobah wajahnya. Apalah artinya seorang Presiden yang negaranya masih dikuasai musuh dan dijajah. Kepe mimpinannya di pengasingan tetap memberikan semangat yang menggebu-gebu kepada pahlawan "INTIFADA", pahlawan "batu" di setiap jengkal wilayah Palestina. Wajahnya mengilhami semangat generasi baru Palestina.

Kemana saja pergi, tidak lupa memakai kafieh, igal buah zaitun dikepalanya, bersafari hijau dan pistol terselip dipinggangnya. Tidak peduli acara resmi atau acara biasa. Tidak suka kepada protokoler. Paling tidak suka pakai jas dan dasi. Siapa saja yang menegurnya dengan julukan "Abu Ammar" akan disalami dengan hangat, bahkan dirangkul dengan penuh rasa persahabatan.

Keberhasilannya dalam memimpin perjuangan bangsa dan rakyat Palestina, diakui lawan dan kawan. Sukses diplomasinya tidak kalah dengan darah para pahlawan, curahan air mata dan tetesan keringat setiap pejuang kemerdekaan Palestina.

8 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1982, kendaraan berlapis baja Israel dengan bebas mundar-mandir di tengah-tengah kota Beirut. Dimana-mana tembakan-tembakan terdengar seperti gunung merapi memuntahkan laharnya. Keamanan tidak ada jaminan.

Yasir Arafat bertahan dan tetap bertahan. Ketika itu datanglah utusan Amerika, Philip Habib, seorang diplomat Amerika asal Libanon menyampaikan gagasannya supaya PLO dan Yasir Arafat menyingkir dulu dari Libanon, mengungsi demi keamanan. Baik untuk keselamatan rakyat Libanon sendiri, maupun keselamatan rakyat Palestina di wilayah pendudukan Israel. "Berjuang dipengasingan".

Sementara pertempuran-pertempuran berkobar di Libanon, baik antara kelompok partai Palangi dengan Druze, antara Israel dengan pasukan pembebasan Palestina, Yasir Arafat bersama dengan pasukannya menaiki Kapal Penumpang Yunani yang di charter dan berlayar ke Tunisia. Untuk menjaga keselamatan kapal penumpang tersebut Armada Amerika mengadakan pengawalan ketat disepanjang Laut Tengah. Di wilayah Gaza dan Tepi Barat rakyat Palestina mengadakan unjuk rasa, memprotes pengusiran pemimpinnya dari Libanon.

Bentrokan-bentrokan bersenjata tidak dapat dielakkan dengan pihak Israel, sehingga korban berjatuhan. Darah merah tertumpah melepas kepergian Yasir Afarat kepengasingan.

Sesaat Yasir Arafat menaiki tangga Kapal, seorang wartawan bertanya, "Kemanakah anda akan pergi?" Arafat tersenyum dan menjawab singkat "ke Qudus". 8 tahun kemudian wartawan tersebut kembali berjumpa disuatu acara resmi di Aljazair, dan menyatakan tidakkah dulu saya katakan kepada anda bahwa saya pergi Qudus? Acara resmi itu adalah upacara pelantikannya menjadi Presiden Palestina di pengasingan yang ibukotanya adalah Baitul Maqdis.

Tampaknya bagi dia tidak ada waktu untuk mengenang. Seakan-akan dia enggan untuk berpisah dengan perjuangan, walaupun sedetik dari hayatnya. Seakan-akan dia berada di dalam kancah, kancah pertempuran sejak dari hamburan peluru panas, sampai kepada perintah melempari Israel dengan "batu" hingga menduduki jabatan Presiden Negara Palestina Merdeka.

Dalam masa perjuangan yang dilaluinya berkali-kali mengalami percobaan pembunuhan. Untuk sekian kalinya Tuhan Yang Maha Kuasa tetap melindunginya dan terhindar dari penculikan dan pembunuhan.

Dari Gaza, negeri leluhurnya belajar di Jerusalem, kemudian meneruskan pelajarannya di Faklutas Teknik, Universitas Cairo dantahun 1956 bergabung dengan pasukan sukarelawan Palestina. Setelah itu menetap di Kuwait. Tidak lama di Kuwait kembali ke Palestina dan mendirikan gerakan "Al-Fath" yang kemudian memimpin PLO.

Selama berada di luar negeri, Yasir Arafat memimpin perjuangan melawan Israel baik melalui perbatasan ataupun dengan bergerilya menyelusup kepedalaman wilayah Arab dengan berbagai "penyamaran" sehingga tidak seorangpun mengetahui siapa yang memimpin pertempuran melawan Israel. Gerilyawan-gerilyawan Palestina itu bersedia mati dan membentuk pasukan "berani mati". Yasir Arafat pula yang menjinakkan beberapa gerakan pejuang Palestina beraliran keras dan kiri, ketika Yasir Arafat melihat tidak ada kemungkinan lain untuk meneruskan perjuangan bersenjata.

Dengan kewibawaannya yang penuh dedikasi dia memimpin bangsa Palestina dengan membentuk Dewan Nasional Palestina yang terdiri dari tokoh-tokoh Palestina di pengasingan bahkan ada yang berada di wilayah pendudukan. Dewan Nasional ini merupakan forum resmi dan tertinggi Lembaga Kenegaraan Palestina. Segala keputusan politis dan administratif ditetapkan dalam Sidang Umum Dewan Nasional yang anggotanya dipilih oleh wakil-wakil rakyat Palestina. Dewan Nasional ini pulalah yang menetapkan kebijaksanaan bagi kelanjutan perjuangan bangsa Palestina. Dewan Nasional menetapkan secara aklamasi Yasir Arafat sebagai Presiden Palestina di pengasingan.

Salah seorang Kepala Negara Arab, memberikan sebuah pesawat khusus kepada Yasir Arafat untuk mengadakan perlawatan diplomasinya kenegara-negara manapun yang diinginkannya.

Tidak heran, apabila Yasir Arafat pagi hari berada di Tunis, siangnya di Riyadh dan sorenya di Baghdad.

WAWANCARA DI PESAWAT

Dalam perjalanan dengan pesawatnya ke Maroko, wartawan majalah "Asharq Al-Awsat" Edisi 207 tanggal 13 Juni 1990, terbit di London terlibat pembicaraan santai dengan Yasir Arafat, liputannya antara lain :

Tanya : Berapa kali anda mengalami percobaan pembunuhan dan kapan yang terakhir?

Jawab : Saya berkali-kali mengalami percobaan pembunuhan dan dengan berbagai cara sampai dengan mempergunakan pesawat tempur segala. Hal ini terjadi pada tahun 1982 ketika Israel melakukan penyerangan total diperkemahan Palestina di Libanon Selatan, dimana saya waktu itu berada disana.

Segala puji kepada Allah, jika Dia menginginkan saya sudah menjadi syuhada waktu itu, sampai saat ini Allah masih memberikan Rahmat-Nya sehingga saya dapat meneruskan perjuangan.

Usaha terakhir adalah ketika Israel melakukan serangan mendadak di kediaman saya di Markas Besar PLO di Hammam El-Shaat, Tunisia tahun 1986, dimana pesawat tempur Israel menghancurkan Kantor dan beberapa gedung lainnya.

Untungnya saya tidak berada di tempat kejadian, dan rahasia apakah yang terletak dibalik itu, Allah SWT Yang Maha Mengetahui.

Disini dapat kita ketahui, siapa sebenarnya yang menjadi teroris? apakah orang-orang Palestina ataukah Israel?

Saya bertanya-tanya dalam hati siapa sebenarnya yang pantas di-cap teroris? Apakah ini tidak teror terhadap PLO yang berjuang bagi kepentingan yang hak/sah, mempertahankan tempat yang layak bagi bangsa dan rakyat Palestina seperti hak-hak rakyat lain di dunia?

Tanya : Abu Ammar, anda hidup dalam situasi yang selalu menghadapi bahaya, apa rahasianya anda dapat lolos dari setiap percobaan pembunuhan, apakah ada penjagaan yang ketat?

Jawab : Percaya/beriman kepada Allah SWT secara mutlak, kemudian percaya kepada kepentingan rakyat Palestina, dan hak-hak suci mereka kemudian memang ada security khusus yang tidak perlu saya jelaskan kepada anda. Berfirman Allah SWT "Apabila telah datang ajal seseorang, sedetikpun tidak akan terlambat dan tidak pula lebih cepat".

Tanya : Adakah Yasir Arafat suatu ketika berfikir untuk pensiun?

Jawab : Sejak saya mengambil keputusan untuk berjihad, saya anggap diri saya sebagai mujahid di jalan Allah. Berjuang demi kepentingan tugas-tugas suci, tugas yang amat mulia dan sulit yaitu tugas bagi pembebasan Palestina, Qiblat pertama dan kota suci ketiga umat Islam, tanah tempat Nabi Muhammad Isra' dan Mi'raj dan tanah tumpah darah Isa Al-Masih.

Adapun keberadaan saya dalam konteks ini adalah sebagai pengemban amanat dan pelaksana demokrasi semata, sebagai Kepala Eksekutif yang telah dipilih Lembaga Tertinggi Dewan Nasional Palestina. Saya tidak dapat lari dari tanggung jawab yang telah dibebankan kepundak saya sebagai seorang Presiden, meskipun dalam pengasingan. Seandainya ada yang bersedia menggantikan saya, saya akan serahkan jabatan tersebut, tetapi tidak akan "pensiun".

Dalam perjuangan tidak ada kamus "pensiun".

Saya akan tetap berjuang, semua tahu bahwa saya tidak akan bersedia menjadi "tumbal" demokrasi. Saya akan beru saha mentrapkan demokrasi yang sesungguhnya, tetapi kami dihadapkan kepada demokrasi yang saya namakan dengan "demokrasi peluru".

Tanya : Apakah Presiden Yasir Arafat akan menulis buku kenangan-kenangan dan kapan akan diterbitkan?

Jawab : Tidak ada waktu yang terluang dalam perjuangan yang dapat saya pergunakan untuk mencatat setiap peristiwa yang saya alami, baik secara terbuka atau bukan. Saya bukanlah ahli sejarah dan bukan pula seorang penulis. Tetapi semua rakyat Palestina dan sejarah akan mencatat setiap perjuangan kami dan kapan akan diterbitkan adalah masalah lain. Terus terang saya sama sekali tidak mempunyai waktu.

Tanya : Buku apakah yang terakhir anda baca?

Jawab : Buku tentang perjuangan Simon Bolivar dan buku sastra.

Tanya : Berapa jam anda bekerja sehari?

Jawab : Saya bekerja rata-rata 18 jam sehari, kadang-kadang lebih dari itu. Saya sebenarnya mempunyai sedikit waktu untuk tidur. Sepanjang hari waktu saya pergunakan untuk memikirkan nasib rakyat saya di Palestina atau sesuatu mengenai "intifada".

BEROLAHRAGA SECARA TERATUR

Tanya : Apakah rahasianya Yasir Arafat dapat menjalankan tugas-tugas beratnya sehari-hari?

Jawab : Pertama, adalah memegang teguh amanat dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Kedua, saya "tidak merokok" dan minum minuman keras. Ketiga, saya berolahraga secara teratur. Tetapi itu hanyalah sampingan, kerja pokok saya adalah memimpin perjuangan. Saya sangat prihatin terhadap masa depan anak-anak Palestina yang mempunyai harapan besar bagi masa depannya. Anak-anak adalah pengemban rahasia semangat juang saya, sumber kekuatan. Tetapi juga sumber kelemahan saya, ketika saya menyaksikan anak-anak dan tubuh-tubuh mereka disayat-sayat penguasa Israel, saya menangis dan saya menjadi lemah.

Kemana saja bepergian bayangan mereka melintas dan disanalah sumber kekuatan saya untuk tidak tinggal diam. Perjuangan masih jauh dan belum selesai.

Saya bercita-cita dapat memberikan kepada mereka negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Tanya : Kapankah Yasir Arafat pernah marah?

Jawab : Yang menimbulkan saya marah adalah berlanjutnya kekejaman Israel menentang hak-hak azasi rakyat Palestina.

Kekejaman, penindasan dan penjajahan merupakan momok yang tidak kunjung meredakan kemarahan. Karenanya saya akan terus meredam kemarahan saya dengan meningkatkan pergolakan di wilayah pendudukan dengan "Intifada".

Tanya : Apakah anda menyenangi musik? musik apa saja?

Jawab : Terus terang. Saya tidak mempunyai waktu untuk menghayati musik, pada hal saya senang musik, terutama musik klasik. Dan perlu. Saya juga senang musik-musik Arab yang sentimentil. Saya mendengar musik lewat radio dicelah-celah kesibukan.

Tanya : Presiden Yasir Arafat, anda dapat bekerja dimana saja, termasuk di atas pesawat khusus ini? kapan pesawat ini dapat landing dan dimana saja yang anda inginkan?

Jawab : Dalam waktu dekat, apabila dikehendaki Tuhan saya akan pergi ke Baitulmaqdis, Ibukota Negara Palestina.

Tanya : Apakah anda tidak takut mati atau akan diculik?

Jawab : Mati syahid akan menunggu! Itulah pilihan saya!

Tanya : Warna apa yang anda senangi?

Jawab : Putih, hijau, hitam dan merah. Apakah perlu saya jelaskan kepada anda bahwa warna tersebut adalah warna bendera Palestina? saya kira tidak perlu bukan?

Tanya : Kenapa anda tidak berumah tangga sampai sekarang?

Jawab : Karena saya takut akan merugikan seseorang dalam kehidupan saya, dan dia akan takut kehilangan saya. Hidup berumah tangga itu sulit dan tanggung jawabnya berat.

Apakah pertanyaan anda mengandung tawaran istimewa?

Ah tidak, saya hanya bergurau!!

Riyadh, 15 Juni 1990.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar